Keren, 7 provinsi Ini Tak Ada Penambahan Kasus COVID-19

Pembagian sembako di perairan Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

VIVA – Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menjelaskan ada beberapa provinisi di tanah air yang menunjukkan gambaran baik terkait kasus COVID-19. Tercatat ada 7 provinsi di tanah air yang tidak ada penambahan kasus sama sekali atau tidak ada kasus COVID-19.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

"Jika diperhatikan ada beberapa provinsi yang tidak ada penambahan kasus sama sekali atau tidak ada kasus sama sekali adalah Bangka Belitung, DI Yogyakarta, Jambi, Kalimantan Utara, Lampung, Riau, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur," kata Yuri dalam konferensi pers data harian COVID-19 yang disiarkan secara streaming di akun Youtube BNPB, Kamis 28 Mei 2020. 

Di sisi lain, Yuri juga menyebut ada 3 provinsi dengan penambahan 1 kasus. 3 provinsi tersebut yaitu Aceh, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur. 

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

"Masih ada beberapa daerah gambaran penurunan melandai ada yang naik. Kita maklumi dinamika sosial antar provinsi tidak sama," ucapnya. 

Yuri juga menjelaskan hingga saat ini belum ada vaksin untuk mencegah penyebaran COVID-19, hal ini lantaran proses pembuatan vaksin masih berlangsung dan diharapkan bisa diselesaikan. 

Cerita Anne Avantie Bangkrut, Temukan Kebahagiaan di Tempat Tak Terduga

"Oleh karena itu, sekarang satu-satunya cara bukan menyerah dengan tidak melakukan apapun namun kita harus tetap menjaga produktivitas agar dalam situasi seperti ini kita produktif dan aman dari COVID-19 diperlukan tatanan perilaku baru yang kita sebut new normal atau kenormalan yang baru basis dari kenromalam yang baru ini adalah bagaimana kita beradaptasi terkait sebaran COVID-19," ujarnya. 

Yuri menjelaskan, masyarakat harus tetap mengedepankan upaya pencegahan penularan COVID-19 seperti jaga jarak fisik dengan orang lain. Meski pada satu sisi tidak bisa menghindari kerumuman seperti ketika berada di lift, Yuri menghimbau untuk masyarakat menggunakan masker demi mencegah penyebaran virus COVID-19.

"Maka diharapkan gunakan masker ini cara melindungi kita. Ada dua aspek penting, apabila seseorang sakit, maka saat dia pakai masker saat batuk, bicara, bersin droplet tertahan di masker cara ini efektif bisa tekan penularan baik langsung atau tidak (cemaran droplet yang mengenai benda-benda)," kata dia. 

Dia juga meminta masyarakat untuk rajin mencuci tangan. Mengingat, kata dia virus dinding tersusun lemak yang sangat mudah hancur terkena detergen.

Baca juga: Dinas Pendidikan DKI Jakarta: Sekolah Dibuka 13 Juli Itu Hoax

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya