Pasien-pasien Kanker di Surabaya 'Menghilang' dari RS karena Corona

Dirut RS Soetomo Surabaya Joni Wahyuadi
Sumber :
  • VIVAnews/Joni Wahyuadi

VIVA – Direktur Utama RSU dr Soetomo Surabaya, Joni Wahyuadi, mengungkapkan, sejak rumah sakitnya menjadi rujukan utama pasien Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19, banyak pasien penyakit lain yang rutin memeriksakan diri ‘kabur’. Salah satunya pasien kanker yang biasa melakukan kemoterapi.

Kata Pj Gubernur soal Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ditahan Jaksa Karena Korupsi COVID-19

Sebelum ada wabah Corona, Joni mengatakan setiap hari pasien kemoterapi biasanya antre di RSU dr Soetomo. Memang pasien kanker semestinya melakukan perawatan dan kemoterapi secara rutin.

“Hari-hari ini saya tidak tahu ke mana pasien-pasien saya, karena dahulu pasien kemoterapi itu antre banyak sekali, tidak pernah ada 1 hari absen pasien kemoterapi,” kata Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Jumat malam, 28 Mei 2020.

Kronologi Donny Kesuma Alami Lamah Jantung hingga Dilarikan ke Rumah Sakit

Dokter yang juga Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas COVID-19 Jawa Timur itu menduga, pasien kemoterapi tak berani datang lagi untuk periksa rutin ke RSU dr Soetomo karena khawatir terpapar virus Corona. Ia mengaku tidak bisa membayangkan bagaimana penderitaan para pasien kemoterapi itu yang mengalami kendala memeriksakan diri. “Tapi saat ini tidak ada, pasien kemoterapi tidak berani datang ke RS. Padahal itu pasien terminal (pasien yang harus menjalani perawatan rutin),” ujar Joni.

Ia mengakui bahwa jumlah pasien Corona di RSU dr Soetomo terus bertambah. Oleh karena itu, pihaknya menambah kapasitas bangsal atau bed. Saat ini, khusus untuk pasien Corona sudah tersedia 153 bangsal dari sebelumnya hanya 44 bangsal. “Sekarang kita sudah 153 lebih dalam waktu dua bulan. Ini pun selalu penuh,” lanjut dia.

Tank Israel Serang RS Al-Shifa di Gaza, Ledakan Keras Terdengar

Ia menjelaskan, hampir setiap hari ada sekira sepuluh bangsal ditambahkan untuk mencukupi kapasitas pasien. Terlebih, RSUD dr Soetomo dikhususkan bagi penderita Corona dengan gejala klinis sedang hingga berat yang memerlukan penanganan khusus.

Seperti diketahui, jumlah kasus Corona di Jawa Timur terus bertambah dengan tren kenaikan sangat tinggi. Berdasarkan data COVID-19 per 28 Mei 2020, jumlah total kasus Corona di Jatim sebanyak 4.271 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 3.334 pasien masih dirawat, 570 pasien sembuh, dan 348 pasien meninggal dunia.

Jumlah terbanyak ialah di Kota Surabaya, yaitu 2.300 kasus, disusul Kabupaten Sidoarjo sebanyak 600 kasus, dan Kabupaten Gresik 156 kasus. Tiga daerah berdampingan itu kini bersama-sama menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan sudah berjalan jilid ketiga. Menggunakan jurus ‘Kampung Tangguh’, PSBB ketiga di Surabaya Raya itu akan berlangsung hingga 8 Juni 2020 mendatang.

Baca juga: Gunadarma Berhasil Bikin Ventilator Low Budget Sudah Lolos Uji BPFK
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya