Keren, Tampilan Baju APD Buatan Indonesia yang Lolos Standar WHO

Baju Alat Pelindung Diri (APD) buatan Indonesia yang lolos standar WHO
Sumber :
  • instagram.com/bnpb_indonesia/

VIVA – Kabar lolosnya pakaian Alat Pelindung Diri (APD) buatan Indonesia yang masuk standar Badan PBB untuk Kesehatan Dunia (WHO) telah didengar publik Tanah Air sejak Kamis 28 Mei 2020 kemarin. Tapi, seperti apakah penampakan dari wujud APD yang tengah jadi pembicaraan dunia itu?

Dengan standar tinggi atau ISO 16604 Class 3 merupakan spesifikasi yang wajib dikenakan para tenaga medis sehingga keamanan dan keselamatan terjamin. Baju APD yang lolos ISO 16604 Class 3 ini diusulkan PT Sritex.

Otomatis baju APD ini memenuhi standar internasional yang ditetapkan Badan PBB untuk Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: Viral, Tak Mampu Beli Susu Bapak Serahkan Anaknya ke Petugas PSBB

Baju APD bersertifikasi ISO 16604 Class 3 memiliki ketahanan terhadap masuknya bakteri atau virus dengan ukuran yang sangat kecil.

ISO 16604 Kategori kelas 3 berkualitas lebih tinggi dibandingkan tingkat kelas 2 atau ISO 16604 Class 2. Dan pada Jumat 29 Mei 2020, situs covid19.go.id dan akun Intagram resmi BNPB merilis wujud dari APD yang jadi kebanggaan Indonesia tersebut.

Gugus Tugas Nasional juga melaporkan bahwa beberapa perusahaan Indonesia lain sedang mengajukan permohonan untuk uji lab produk mereka. Konsulat Jenderal Republik Indonesia pun berharap produk-produk lain bisa lolos dan mendapatkan sertifikat ISO yang sama.

Status Pandemi COVID-19 Dicabut, Satgas: Rata-rata Kasus Harian Turun 97 Persen

Baca juga: Tiba di Tanah Air, 365 TKI Terkonfirmasi Positif COVID-19

Lolosnya baju APD dengan ISO 16604 Class 3 menjawab kebutuhan APD yang tinggi untuk penanganan pasien COVID-19. Ketersediaan baju APD tidak lagi akan menjadi kendala. Menurut Iwan, Sritex mampu untuk memproduksi baju APD kelas 1 sampai 500 ribu buah setiap bulannya.

WHO Cabut Status Darurat COVID-19, Kemenkes: Bukan Berarti Pandemi Berakhir

Berikut penampakan wujud dari baju Alat Pelindung Diri (APD) buatan Indonesia yang lolos standar WHO:

Status Kedaruratan COVID-19 Dicabut, Kementerian Kesehatan Ajak WHO Diskusi
Karya Priyo Widiyanto, pemakaman penderita Covid-19 di Indonesia

Pandemi COVID-19 Sebabkan Penurunan Angka Harapan Hidup hingga 9 Bulan

Bagi perempuan, angka harapan hidup turun dibandingkan angka yang sama pada tahun 2010 hingga 2012. Angka harapan hidup laki-laki berada pada titik terendah di 2009-2011.

img_title
VIVA.co.id
12 Januari 2024