ICW: Copot Dirjen Lembaga Pemasyarakatan

VIVAnews - Lembaga Pemasyarakatan kini jadi sorotan, pasca terkuaknya penjara mewah beberapa narapidana, salah satunya Artalyta Suryani alias Ayin di Rutan Pondok Bambu.

Buntut dari hal itu, Ayin dan dua napi lainnya dipindahkan ke LP Tangerang, sementara Kepala Rutan Pondok Bambu, Sarju Wibowo dicopot dari jabatannta,

Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai kepala Rutan Pondok Bambu kurang tepat. "Pencopotan itu harus dilakukan kepada Dirjen Lembaga Pemasyarakatan. "Menurut saya yang harus dicopot itu Dirjennya bukan kepala rutannya," kata Peneliti ICW, Ilian Deta Arthasari dalam konferensi pers di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta, Minggu 17 Januari 2010.

"Kami yakin, fasilitas yang diberikan kepala rutan itu pasti diketahui dirjen," lanjut Ilian.

Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar, tambah dia, harus mengambil langkah, memberikan sanksi kepada dirjen.

Salah satu caranya, "untuk membuktikan adanya pemberian fasilitas-fasilitas itu, dirjen dan kepala rutan harus diperiksa harta kekayaannya," tambah Ilian.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM Patrialis akan memutasi pejabat hingga sipir penjara di seluruh Indonesia. Ini merupakan efek domino dari fasilitas mewah bagi tahanan khusus, salah satunya Artalyta Suryani.

"Mutasi besar-besaran, se-Indonesia. Tujuannya, biar tidak ada raja-raja kecil di setiap rutan," kata Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar di kantor Presiden, Selasa 12 Januari 2010.

Dia berharap, mutasi ini rampung akhir Januari ini. "Saya perintahkan kepada kanwil DKI Jakarta, peristiwa ini tidak terjadi lagi," tegas Patrialis.

Saat ini, kata dia, Departemen sedang memetakan tempat yang tepat untuk tujuan mutasi. Di sisi lain, Menteri juga menggerahkan Inspektorat Jenderal Depkumham segera mengusut pemberian fasilitas lebih bagi tahanan. "Siapapun yang terlibat, harus diberikan sanksi."

'Istana' di dalam Rutan Pondok Bambu terkuak Minggu 10 Januari 2010  malam, saat Satgas Pemberantasan Mafia Hukum melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rutan Pondok Bambu.

Dalam sidak itu, Satgas menemukan ruangan tahanan Artalyta dan beberapa tahanan lainnya terpisah dari tahanan biasa.

Di ruang tahanan Artalyta Suryani, Satgas menemukan pendingin ruangan alias AC, kulkas, televisi layar datar, dan tempat mandi bola untuk bermain anak.

Bahkan di ruang tahanan lain, Aling, Satgas menemukan ruang khusus karaoke. Umumnya, ruangan tahanan khusus ini lebih besar dan tidak disatukan dengan tahanan lainnya.

Kiprah Ninja Xpress Jadi 'Teman' UMKM Bantu Naik Kelas
Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional

Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri (JLM).

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024