Masuk Zona Hitam, Berduyun-duyun Warga Surabaya Antre Rapid Test

Rapid Test COVID-19 massal
Sumber :
  • youtube.com/ tvOneNews/

VIVA – Perkembangan data dan statistik terkait penanganan penyebaran virus corona di kota Surabaya, Jawa Timur ada kabar menggembirakan yakni peningkatan jumlah pasien sembuh. Jumlah pasien sembuh COVID-19 meningkat 25 persen, totalnya kini 300 orang.

Kemenparekraf Soroti Ancaman PHK Massal di Industri Kreatif Akibat RPP Kesehatan

Namun, pasien positif COVID-19 juga juga bertambah 55 kasus sehingga totalnya menjadi 2803 kasus. Korban meninggal karena virus corona di Kota Surabaya juga bertambah 3 orang.

Peningkatan kasus virus corona yang semakin tinggi membuat Surabaya diberi indikator hitam pada peta sebaran kasus Virus Corona di Jatim.

BTN Gelar Akad Massal KPR Syariah, Target 2.300 Unit

Baca juga: Wargenet Kecewa dengan Jokowi Trendingkan #BonekaPerampokRakyat

Kondisi tersebut pun mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menggelar rapid test massal guna terus mendeteksi dan mengantisipasi penyebaran virus COVID-19, Kamis 4 Juni 2020.

Status Tenaga Honorer Batal Dihapus Pemerintah, FHI Kasih Catatan ke Pemerintah

Dengan menggandeng Badan Intelejen Negara (BIN), rapid test massal yang digelar Pemkot Surabaya ini ternyata dibanjiri ratusan warga yang antusias mendaftar di terminal Keputih Sukolilo.

Mereka rela mengantre panjang lantaran tes tersebut tak dipungut biaya dan bisa hanya dengan menunjukan KTP setempat. Hasil dari tes tersebut pun bisa langsung diketahui tak lama usai mereka menjalani pemeriksaan.

Baca juga: Catat, Begini Cara Cek Nama Penerima Bansos Tunai

Hingga siang hari, pendaftar mencapai 600 orang, sedangkan target awalnya hanya sekitar 500 peserta tes. Selain warga yang berKTP kota Surabaya, tes ini juga diperbolehkan bagi warga di luar Surabaya.

Selanjutnya, warga yang dinyatakan reaktif tersebut kemudian mengikuti uji swap di mobil PCR milik BIN yang telah disiapkan dilokasi.                                                                                                                                                                           

Dari 500 warga yang mengikuti tes, 84 diantaranya reaktif yang kemudian langsung diisolasi di sebuah hotel yang telah disiapkan Pemkot Surabaya sembari menunggu hasil tes penelitian swap mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya