Luhut Sindir Banyak Pengamat Kritik Pemerintah, Tapi Tak Pakai Data

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku sedih dengan kritik yang diutarakan untuk pemerintah di tengah upaya menghadapi penanganan COVID-19. Sedihnya, kata dia, mereka yang mengkritik pemerintah itu tak menggunakan data.

"Kalau banyak pengamat kadang-kadang suka kritik sana sini tidak pakai data, kadang saya sedih," kata Luhut saat diskusi via Zoom yang diunggah ke Youtube I'M GenZ Official pada Jumat, 5 Juni 2020.

Menurut dia, adanya wabah corona ini sangat berpengaruh terhadap perlambatan ekonomi termasuk ekonomi global. Apalagi, kata dia, ketika diterapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Kalau dilihat dengan adanya PSBB ini, aktivitas berkurang, inflasi menurun, tanda-tanda bahwa memang pengaliran uang tidak ada," ujarnya.

Soekarno-Hatta Earns the Most Recovered Airport in Asia-Pacific

Baca juga: Luhut: Tiongkok Kekuatan Dunia yang Tak Bisa Diabaikan

Akan tetapi, Luhut mengatakan indikasi terkait laju kesembuhan dari virus COVID-19 juga mengalami peningkatan yang cukup baik. Namun, bukan berarti Indonesia sudah selesai dari wabah tersebut.

"Saya kira datanya menurun, tingkat infeksi harian menurun, tingkat kesembuhan juga meningkat, tingkat kematian juga menurun. Semua indikasi kita ini menurun, tapi bukan berarti kita sudah selesai, masih banyak," jelas dia.

Untuk itu, Luhut mengakui hal itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dengan begitu, ia tidak sepakat apabila ada yang beranggapan bahwa pemerintah ragu dan lambat dalam menghadapi penyebaran COVID-19.

"Jadi jangan ada orang bilang kita ini ragu atau terlambat, tidak. Semua yang diputuskan basisnya data. Bicara pakai data supaya tidak berkelahi, jangan ribut tapi mencocokkan, saling bantu, saling menyempurnakan. Kami juga tidak sempurna, tapi kami mencoba membuat sebaik mungkin," katanya.

Makanya, Luhut kadang sedih apabila ada orang yang mengkritik tidak memakai data. Padahal, kata dia, belum tentu orang yang mengkritik itu bisa bekerja juga apabila suatu saat nanti masuk ke dalam pemerintahan.

"Semua dikerjakan dengan baik. Apakah ini seperti membalik tangan? Endaklah. Kalau banyak yang ngomong tuh kadang-kadang saya sedih. Nanti dia sudah ngomong dia masuk dalam (pemerintahan), kita lihat korupsi pula dia," katanya.

Pj Gubernur Sumut, Hassanudin.(B.S.Putra/VIVA)

Kata Pj Gubernur soal Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ditahan Jaksa Karena Korupsi COVID-19

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara, Hassanudin menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada Kejaksaan Tinggi Sumut terkait kasus dugaan korupsi pengadaan saat COVID-19.

img_title
VIVA.co.id
18 Maret 2024