Catat, Panduan Peraturan Kegiatan di Rumah Ibadah Versi Kemenag

Panduan protokol berkunjung di rumah ibadah
Sumber :
  • twitter.com/BNPB_Indonesia/

VIVA – Belum lama ini Kementerian Agama Republik Indonesia menerbitkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah dalam Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19 di Masa Pandemi.

Detik-detik Warga Geruduk Rumah di Balaraja Tangerang yang Jadi Tempat Ibadah Kristen

Lantas, seperti apakah deskripsi dari surat edaran yang diterbitkan Kemenag tersebut?

Di dalamnya mengatur kegiatan keagamaan inti dan kegiatan keagamaan sosial di rumah ibadah, berdasarkan situasi riil terhadap pandemi COVID-19 di lingkungan rumah ibadah tersebut, bukan hanya berdasarkan status Zona yang berlaku di daerah.

Mainkan Akad Nikah Buat Konten, Marshanda Dihujat Netizen: Acara Sakral Buat Mainan Kacau!

Pada prinsipnya, kebijakan tersebut memberikan landasan jelas akan kembali diperbolehkannya kembali sejumlah kegiatan di rumah ibadah dengan beberapa ketentuan.

Baca juga: Viral Cerita Ojol Kena Suspend Gara-gara Uang Kembalian Rp200

Ini Alasan Arab Saudi Kini Izinkan Masjidil Haram dan Nabawi Jadi Tempat Akad Nikah

Diberlakukannya pengaturan tersebut juga merujuk kepada rencana dimulainya tatanan kehidupan normal baru atau new normal. Diharapkan dengan adanya aturan ini rumah ibadah dapat menjadi contoh terbaik pencegahan persebaran COVID-19.

Dalam surat edaran tersebut, ada dua aspek yang menjadi perhatian utama yakni kewajiban pihak pengurus atau penanggungjawab rumah ibadah dan kewajiban masyarakat yang hendak beribadah di rumah ibadah.

Selain itu, ada juga poin tentang peraturan kegiatan lain di rumah ibadah seperti kegiatan sosial keagamaan dan akad pernikahan/perkawinan dan lain sebagainya.

Baca juga: Kisah Inspiratif: Driver Ojol Hampir Pingsan Demi Selesaikan Orderan

Untuk kegaitan sosial dan pernikahan di rumah ibadah hendaknya memperhatikan betul ketentuan sebagai berikut:

1. Memastikan semua peserta yang hadir dalam kondisi sehat dan negatif COVID-19.
2. Membatasi jumlah peserta yang hadir maksimal 20% (dua puluh persen) dari kapasitas ruang dan tidak boleh lebih dari 30 orang.
3. Pertemuan dilaksanakan dengan waktu seefisien mungkin.

Berikut tabel panduan lengkap penyelenggaraan aktivitas di rumah ibadah:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya