Kabar Gembira, Peneliti Indonesia Berhasil Temukan Obat COVID-19

Ilustrasi vitamin/obat.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Kolaborasi antara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Universitas Airlangga (Unair) telah berhasil menemukan obat untuk COVID-19. Setelah melalui proses riset yang cukup panjang,

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Peneliti Unair, dr. Purwanti mengatakan, kombinasi obat telah efektif membunuh virus Corona dari tubuh penderita dalam jangka waktu hingga 72 jam. Pengobatan ini tentunya diharapkan bisa segera diaplikasikan, mengingat terapi tersebut dilakukan dengan menggunakan obat yang sudah beredar di masyarakat.

Baca Juga: Mulai Hari Ini, KA Jarah Jauh Tegal dan Purwosari Kembali Beroperasi

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

"Dari 14 regimen obat yang kami teliti akhirnya kita mendapatkan 5 kombinasi regimen obat yang mempunyai potensi dan efektivitas yang cukup bagus untuk menghambat virus itu masuk ke dalam sel target dan juga untuk menghambat atau menurunkan pengembangbiakan dari virus itu di sel," kata dr. Purwanti, seperti dikutip tvOnenews, Minggu 14 Juni 2020.

"Hal ini kita ikuti mulai bertahap. Mulai dari 24 jam, 48 jam, dan 72 jam, maka virus tersebut yang jumlahnya dari ratusan ribu menjadi tidak terdeteksi. Jadi, ada 5 macam kombinasi," ujarnya.

Mahasiswi Unair Ditemukan Tewas Dengan Kepala Terbungkus di Dalam Mobil

Sementara itu, Sekretaris BIN, Komjen Pol Bambang Sunarwibowo berharap, hasil riset pengobatan ini bisa untuk secepat mungkin menghentikan penyebaran COVID-19.

"Kami bekerja sama dengan pihak Unair yang melakukan riset. Alhamdulillah, pada minggu yang lalu sudah ditemukan efektivitas kombinasi obat dari obat yang sudah beredar," ucap Bambang.

Selain menggunakan obat yang beredar, peneliti pengobatan melalui sel punca juga terus dilakukan dan mulai menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Berikut 5 kombinasi obat tersebut yang diungkapkan oleh dr. Purwanti:

1. Liponavir, Ritonavir, dan Azitromisin
2. Liponavir, Ritonavir, dan Doksisiklin
3. Liponavir, Ritonavir, dan Klaritromisin
4. Hidroksiklorokuin dan Aziromisin
5. Hidroksiklorokuin dan Doksisiklin

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya