Dari Pasar-pasar Sudah 701 Positif Corona, 32 Orang Meninggal

Pedagang daging sapi di pasar tradisional.
Sumber :
  • ANTARA/Sigid Kurniawan

VIVA – Kasus Corona COVID-19 di pasar tradisional di Tanah Air jumlahnya kembali meningkat. Data dari DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia mencatat hingga Jumat 19 Juni 2020 ada penambahan 128 kasus konfirmasi positif dari pasar tradisional di Indonesia.

Pembongkaran Pasar Kutabumi Diwarnai Kerusuhan, Sejumlah Orang Mengalami Luka-luka

“Dengan bertambahnya kasus COVID-19 di pasar kini mencapai 701 orang positif dan 32 orang meninggal yang tersebar di 129 pasar seluruh Indonesia,” kata Ketua SIGAP COVID-19 DPP IKAPPI Dimas Hermadiyansyah dalam keterangannya, Jumat 19 Juni 2020.

Dimas menjelaskan, dengan bertambahnya kasus konfirmasi positif di pasar tradisional, IKAPPI menilai harus ada perhatian dan tindakan yang tepat dari pemda atau pengelola pasar untuk menyetop mata rantai penyebaran COVID-19 di pasar.

Israel-Iran Memanas, BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 21,46 Triliun

Tindakan tepat yang dimaksudkan kata Dimas adalah menerapkan protokol kesehatan di pasar serta mengajak pedagang untuk mematuhinya melalui komunikasi secara intensif dan persuasif dengan paguyuban atau organisasi pedagang pasar. Dengan demikian ada aksi saling mengawasi atau mengingatkan kedisipilnan dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan pasar.

Dimas juga menyesalkan penerapan ganjil genap serta penutupan pasar karena itu dianggap belum seharusnya diterapkan. Menurut dia ada opsi lain yang semestinya dilakukan oleh pemda atau pengelola pasar yaitu melakukan upaya maksimal berupa sosialisasi dan edukasi penerapan protokol kesehatan. Baik dalam bentuk penyediaan tempat cuci tangan beserta sabun di sudut sudut pasar yang mudah dijangkau, penyediaan hand sanitizer, pembagian masker, penyediaan face shield serta penyekat plastik antara penjual dan pembeli. Selain itu perlu mengatur sirkulasi lalu lalang pembeli serta penyemprotan disinfektan pada saat pasar berhenti beroprasi.

Aksi Pelemparan Batu Warnai Pembongkaran Pasar Kutabumi Tangerang

“Dalam membuat kebijakan atau peraturan kan mestinya pelajari dahulu kondisi pasar dan pedagang dengan mengajak berdialog perwakilan kelompok pasar atau ketua blok pasar agar diketahui masalahnya. Baru kemudian dicari solusi yang tepat untuk masalah penyebaran COVID-19 di pasar tersebut. Bukan malah tiba-tiba keluar ancaman akan menutup pasar bila pedagang tidak setuju penerapan ganjil genap di pasar, lagipula masalah tiap pasar kan berbeda-beda,” kata dia.

Dialog kata dia penting karena besarnya jumlah pasar tradisional di seluruh Indonesia yang menampung sebanyak 12,3 juta pedagang. Mereka harus diselamatkan mata pencahariannya dengan cara-cara yang tepat dan manusiawi.

Sampai hari ini di DKI Jakarta ada sebanyak 19 pasar ditutup karena ada kasus positif COVID-19 dengan jumlah kasus 138 orang positif. Ada 3 pasar yang masih nihil kasus COVID-19 yakni pasar Ciracas, Palmeriam dan Kelapa Gading.

“Komitmen kami adalah mengajak seluruh komponen masyarakat khususnya pedagang menciptakan atau menjaga agar pasar aman dan nyaman untuk dikunjungi,” ujarnya.


Baca juga: Imam Nahrawi Sebut Taufik Hidayat Terima Uang Rp7,8 Miliar

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya