Jam Buka Lapak Dibatasi, Pedagang Pasar Ketar-ketir Bakal Bangkrut

Pedagang pasar Tanah Abang keluhkan sistem operasional pasar ganjil-genap
Sumber :
  • youtube.com/tvOneNews/

VIVA – Pada pertengahan Juni 2020 lalu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi membuka pasar dan mal setelah 3 jilid PSBB diberlakukan. Ancaman klaster baru di pasar dan pusat perbelanjaan pun menjadi kekhawatiran di tengah pandemi Corona. 

Ganjil Genap Tidak Berlaku saat Hari Wafat Yesus Kristus Jumat Besok

Sejumlah kebijakan pun coba digulirkan Pemprov DKI Jakarta untuk dapat menunjang aktivitas perekonomian khususnya para pelaku usaha di berbagai pasar di Ibu Kota Jakarta.

Lantas, apa yang dilakukan para pedagang demi bisa bertahan hidup di tengah pandemi? Siapkah masyarakat menjalani normal baru dengan segala ketentuan dan menjalankan protokol kesehatan?

Catat! Ini Lokasi dan Jam Ganjil Genap Saat Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Baca juga: Warganet Geger, Ada Promo Workshop Sukses Poligami Seharga Rp4 Juta

Hal itu pula yang juga dibahas dalam program Fakta tvOne, Selasa 23 Juni 2020.

Gebrakan Baru Pasar Tanah Abang, Hadirkan “Little Bangkok” bagi Pelaku Jastip Raup Cuan Maksimal

Saat mengunjungi pasar Tanah Abang, Jakarta Barat, Balqis pun sempat mendengarkan keluh-kesah para pedagang yang harus berjuang untuk bisa bertahan di tengah pandemi dan penerapan kebijakan PSBB.

“Kalau kita, mau ikutin ya (kebijakan operasional ganjil-genap Pemprov DKI selama PSBB) karena kan ini juga program pemerintah buat kita memulai lagi, kalau kita enggak mulai gerak, ekonomi ya enggak bisa jalan kan,” kata salah seorang pedagang, Novi.

Baca juga: WHO Akui Keampuhan Dexamethasone untuk Pasien Corona

“Cuma para pedagang mengimbau, buat para pemilik kios, kasih kita kelonggaran gitu lho. Selama kita ditutup itu uang kios kita dikasih waktu buat terpanjang saja misalnya 3-4 bulan jadi setidaknya kita tuh semuanya bisa lanjutin kehidupan terus enggak usah PHK atau malah sampai tutup,” jelas Novi.

Sementara itu, terkait peraturan jam operasional pasar mulai 07.00 WIB pagi yang hanya sampai pukul  14.00 WIB, sejumlah pedagang pun merasa keberatan dengan kebijakan tersebut.

“Kalau itu agak keberatan ya, kalau bisa sih mending buka jam 9 pagi tutup jam 5 enggak apa-apa. Yang penting kita kasih kelonggaran sewa toko saja, biar jangan sampai bangkrut,” ujar Novi.

“Atau mungkin buka mulai jam 8 saja ya. Karena kalau cuma sampai jam 2 siang itu waktunya singkat banget untuk kita buka toko. Buat beres-beres saja sudah 3 jam, terus belum lama buka sudah tutup lagi ya kapan kita dagangnya?” kata pedagang lainnya.

Baca juga: Video Eksklusif Penjemputan Mucikari Pemasok Anak ke Buronan FBI

Usulan para pedangan itu pun ditanggapi langsung oleh pihak pengelola Blok A Pasar Tanah Abang, Indiarto Tanumihardja.

“Sekarang begini, ini kan kita lagi masa transisi, kita coba dan akhirnya kan ini dievaluasi terus PD Pasar juga akan mengevaluasi. Kalau ini berjalan lancar nah mudah-mudahan jam operasional diperpanjang dan diperpanjang lagi,” jelas Indiarto Tanumihardja.

“Kita harapkan dua minggu ini jadi evaluasi PD Pasar Jaya untuk memperpanjang jam operasional. Kalau di sini tidak ada kejadian yang aneh-aneh, ya tentu akan bisa kita tambah jam operasionalnya,” jelas Indiarto Tanumihardja.

Baca juga: Pemerintah Tegaskan Tahun Ini Tak Kirim Calon Jemaah Haji 2020

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya