- YouTube tvOnenews
VIVA – Kota Madiun menjadi daerah pertama di Provinsi Jawa Timur yang kini sudh berganti statusnya menjadi zona hijau Corona COVID-19. Kota tersebut bisa dikatakan sebagai daerah yang berhasil mengontrol persebaran COVID-19.
Meski demikian, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun tetap melakukan razia untuk memastikan protokol kesehatan tetap dipatuhi masyarakat sehingga penularan bisa terus ditekan.
Dengan angka kasus kematian akibat virus Corona yang nihil, Madiun pun ditetapkan menjadi zona hijau COVID-19 di tengah terus meningkatnya jumlah kasus positif di Jawa Timur.
Baca juga: Kocak, Komika Mongol Minta Pemerintah Bikin Masker Khusus Hidung Pesek
Pusat-pusat perbelanjaan seperti mal, pasar tradisonal dan pertokoan pun kembali dibuka.
“Karena kita ingin ekonomi sehat, masyarakat juga sehat dan sejahtera. Tapi COVID-19 ini masih berjalan, ini harus kita hadang dengan protokol kesehatan. Kalau yang nunggu toko dan pembeli tidak pakai masker kita ingatkan,” ungkap Wali Kota Madiun, Maidi yang dilansir program Kabar Pagi tvOne, Rabu 24 Juni 2020.
“Sekali, dua kali tidak kena, untuk sementara toko kita tutup saja dulu. Tunggu jam normal kalau mau buka lagi. Ini mohon maaf saya tegas, untuk menjaga kita semua,” tambah Wali Kota.
Baca juga: Lagi, Warga Kulit Hitam Jadi Korban Kekerasan Polisi Amerika
Sebelumnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa mengumumkan Madiun sebagai kota pertama yang masuk kategori zona hijau. Diketahui bahwa zona hijau berarti zona yang penularan Corona dikagetorikan amat minum bahkan nihil sehingga mulai bisa dianggap beraktivitas biasa seperti membuka gedung sekolah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Penetapan zona hijau dibuat berdasarkan pada 15 indikator epidemiologis di antaranya tingkat kematian COVID-19 di Kota Madiun itu nol atau CVR 0 persen.
Selain itu wajib selama 3 bulan tercatat hanya ada 7 kasus positif COVID-19 hingga tren penambahan jumlah pasien di kota Brem ini sangat rendah. Angkanya hanya ada 1 kasus Corona COVID-19 penambahan dalam waktu 1-2 minggu.
Baca juga: Cara Membedakan Sakit Kepala Migrain atau karena COVID-19
