Jubir COVID-19: Tak Jaga Jarak dan Tanpa Masker Penyebab Corona Naik

Virus corona COVID-19.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Jumlah pasien positif virus corona atau COVID-19 di Indonesia masih terus bertambah. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 kembali menyampaikan update atau data terbaru pasien terkait virus corona atau COVID-19, Kamis, 25 Juni 2020.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Hari ini kita melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 19510 spesimen sehingga total yang kita periksa akumulatif sampai dengan sekarang adalah 708962 spesimen," ujar Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di gedung BNPB via kanal YouTube resmi BNPB, Kamis, 25 Juni 2020.

Yurianto menyampaikan bahwa sampai pukul 12.00 WIB jumlah pasien positif corona sudah mencapai 50.187 orang. Sedangkan jumlah pasien yang sembuh sejumlah 20.449 orang dan yang meninggal dunia karena virus sebanyak 2.620 orang.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Baca Juga: Bendera Partai Dibakar Pendemo Tolak RUU HIP, PDIP Tempuh Jalur Hukum

Jumlah pasien positif ini meningkat sebanyak 1.178 orang setelah sebelumya Rabu, 24 Juni 2020 jumlah pasien positif sejumlah 49.009 orang. Sedangkan untuk pasien sembuh bertambah 791 dan yang meninggal dunia bertambah 47 orang.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Di sisi lain jumlah akumulasi dari ODP di tanah air sebanyak 37.294 orang. Sedangkan untuk jumlah akumulasi PDP di tanah air sebanyak 13.323 yang mana sebagain besar sudah selesai dipantau.

Yuri juga menyampaikan tidak menjaga jarak, tidak menggunakan masker masih menjadi faktor utama penyebab penyebaran virus ini. “Sebagian besar kontak erat masih dijalankan tanpa perlindungan masker, tidak menjaga jarak. Inilah fakta yang kemudian kasus-kasus positif masih tinggi di beberapa tempat. Tidak menjaga jarak tidak menggunakan masker jadi faktor utama sebaran kasus ini.”

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024