Wakil Ketua MPR ke Jokowi: Tunggu Apa Lagi? Buktikan Reshuffle

Hidayat Nur Wahid di Senayan, Jakarta
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Presiden Joko Widodo telah menyampaikan pidato kejengkelannya dihadapan jajaran kabinet. Ancaman reshuffle pun sempat dilontarkan oleh orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Kata Jokowi soal Sri Mulyani Hingga Risma Dipanggil MK: Jumat Hadir

Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid mengatakan, fakta tersebut menggambarkan bahwa jajaran kabinet gagal memenuhi target dari Presiden Jokowi terkait penanganan COVID-19.

"Target Presiden Jokowi COVID-19 harus turun pada Mei gagal. Dan sejak marah pada 18/6 (18 Juni 2020) sampai dipublish 28/6 (28 Juni 2020), penanganan COVID-19 tidak membaik," tulis Hidayat Nur Wahid di akun Twitter pribadinya, Senin 29 Juni 2020.

Istana: MK Tak Perlu Izin Jokowi untuk Panggil Menteri Sri Mulyani Hingga Risma

Maka dari itu, Hidayat Nur Wahid melihat, tak ada jalan lain lagi bagi Presiden Jokowi untuk melakukan perombakan kabinet. Sebab, ada beberapa menteri-menteri yang tidak bekerja dengan baik.

Panggil 4 Menteri Jokowi jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, MK Jelaskan Alasannya

Terlebih, Presiden Jokowi telah mempunyai alasan-alasan konkret yang menganggap ketidabecusan menteri-menterinya dalam mengambil keputusan di saat krisis seperti ini.

"Indonesia makin jadi juara; korban COVID-19 terbanyak se-ASEAN. Perlu aksi apa lagi? Buktikan reshuffle & lembaga negara (seperti BPIP) yang dibubarkan?," ujarnya.

Dalam pidatonya yang beredar kemarin, Jokowi tampak meninggi bicaranya. Ia meminta jajaran kabinetnya mempunyai satu kesamaan pikiran bahwa saat ini dalam situasi krisis dan menegaskan agar para kabinetnya bekerja keras.

Baca Juga: Jokowi Ancam Reshuffle, Fadli Zon: Perlu Kabinet Krisis, Bukan Pesta

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya