Penyelenggara Hajatan Dihadiri Rhoma Siap Tanggung Biaya Tes COVID-19

Tim medis swab massal COVID-19 di Puncak, Bogor
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Penyelenggara hajatan sunatan yang mengundang keramaian di Bogor mendesak Gugus Tugas COVID-19 agar segera mengelar rapid dan swab test massal. Pihak keluarga bahkan meminta swab massal dengan menanggung semua biayanya.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

"Pada acara tasyakuran adik kami itu selesai Gugus Tugas sudah menyatakan ke media untuk melakukan rapid tes massal. Itu suatu keberkahan bagi masyarakat yang ada di Pamijahan, pegunungan yang begitu terpencil sekali. Kita harapkan rencana rapid tes itu segera dilaksanakan, dan kita harapkan yang dilaksanakan adalah swab massal, bukan rapid test," kata anak asuh tertua Abah Surya Atmaja, Hadi Pranoto, kepada VIVAnews pada Senin, 6 Juli 2020.

Kalau memang ada warga yang hadir terinfeksi COVID-19 akibat acara hajatan itu, keluarga Surya Atmaja akan bertanggung jawab sepenuhnya, termasuk biaya pengobatan sampai sembuh. "Seluruh biaya kami yang menanggung, karena itu menjadi tanggung jawab dan emergency kemanusiaan," katanya.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Baca: Manggung saat PSBB Dipermasalahkan, Rhoma Irama Sebut Nama Artis Lain

Hadi meminta segera tes corona dilakukan karena sampai saat ini pihak keluarga belum mendapat konfirmasi dari aparat desa, kecamatan, maupun kabupaten. Menurutnya, swab massal agar masyarakat di lingkungan Abah tenang dan tidak mengambinghitamkan para tamu undangan Abah.

Cerita Anne Avantie Bangkrut, Temukan Kebahagiaan di Tempat Tak Terduga

Mengenai masalah perizinan, Hadi menyebut pemerintah tidak mungkin tidak mengetahuinya. Bahkan aparat pemerintah mengetahui sejak awal acara dimulai.

Ditanya soal komunikasi dengan Bupati, pihak keluarga belum menerima informasi rapid test maupun swab massal dari pemerintah Kabupaten Bogor. Mengenai laporan balik Bupati oleh Forsa, kata Hadi,  penyelenggara tasyakuran juga belum menerima informasi kepada keluarga.

"Forsa belum ada komunikasi. Banyak elemen masyarakat yang ingin menuntut balik kepada bupati. Secara kekeluargaan kita utamakan dulu emergency kemanusiaan dulu, makanya kita harapkan program Gugus Tugas untuk rapid test massal dilaksanakan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya