Solo Siapkan Tameng Hadapi Batik China

VIVAnews - Sejak diberlakukan perjanjian perdagangan bebas (FTA) ASEAN-China awal Januari lalu, produk tekstil batik China menyerbu Pasar Klewer Solo. Walhasil, produk batik Solo pun menjadi terancam. Walikota Solo segera bertindak, akan mengeluarkan peraturan yang memproteksi batik Solo dari gempuran batik China.

Walikota Solo, Joko Widodo mengatakan, adanya perdagangan bebas ini menyebabkan pihaknya perlu sebuah kewaspadaan. Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sedang menyiapkan produk Peraturan Daerah (Perda) Pasar Tradisional dan Perda Pasar Modern. Pembahasan perda tersebut diharapkan selesai sekitar satu hingga dua bulan mendatang.

“Kalau perda itu sudah jadi nanti akan ditindak lanjuti dengan yang namanya Peraturan Walikota. Yang nanti isi peraturan tersebut bisa jadi menyangkut produk. Namun, untuk larangan produk kelihatannya tidak mungkin. Akan tetapi, sebuah proteksi terhadap produk batik lokal,” kata Jokowi panggilan akrab Walikota Solo ketika ditemui VIVAnews di Solo, Kamis, 21 Januari 2010.

Proteksi tersebut, dijelaskan dia, bisa berbentuk pengenaan restribusi terhadap produk batik China. Bahkan, pengenaan beban biaya produk batik China bisa lebih besar dibandingkan produk batik lokal.

“Peraturan itu, nantinya akan diberlakukan kepada para pedagang batik. Kemungkinan pedagang yang menjual batik China, pengenaan beban biaya restribusi, jumlahnya akan ditambah. Namun, mengenai besar kecilnya biaya restribusi itu masih dalam kaijan,” tegas Jokowi.

Selain penambahan jumlah restribusi, untuk proteksi batik lokal dari serbuan batik China menurut Jokowi perlu kesadaran yang menyeluruh dari para pedagang batik. “Yakni, kesadaran kalau menjual batik China itu tidak benar,” terangnya.

Untuk itu, dirinya berencana akan mengunjungi dan memberikan pengertian secara terus menerus kepada para pedagang di pasar batik Klewer Solo dan pusat perdagangan batik lainnya yang ada di Solo. “Produk batik China itu bukan merupakan produk batik. Namun, produk tesktil yang bermotif batik,” papar dia.

Laporan: Fajar Sodiq| Solo

Sebuah Mobil Tabrak Gerbang Gedung Putih, Pengemudi Tewas di Tempat
Parkir liar di pasar Tanah Abang.

Hitung-hitungan Penghasilan Tukang Parkir Liar di 22 Hari Kerja, di Atas UMP Yogya

Belakangan fenomena parkir liar kembali ramai dan cukup meresahkan beberapa masyarakat karena banyak yang memaksa. Ternyata, penghasilan tukang parkir liar cukup besar..

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024