Wiranto Ikuti Saran PBB soal Papua, Wisatawan Asing Juga Dibatasi

Menko Polhukam Wiranto member keterangan pers terkait kondisi kerusuhan Papua.
Sumber :
  • Ridho Permana

VIVA – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, merespons saran dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) agar Indonesia menggelar dialog mengenai Papua. Wiranto menegaskan kalau pemerintah sudah melakukan dialog seperti yang disarankan.

Sosok Jenderal Kopassus di Balik Operasi 20 Menit Rebut Homeyo dari Tangan OPM

"Presiden sudah dialog, saya sudah dialog. Sekarang kapolri, panglima TNI sudah dialog. Bukan belum dialog. Sudah. Kalau soal HAM, PBB menyarankan dialog. Kita kan sudah musyawarah mufakat. Dialog, bicara," kata Wiranto di Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis 5 September 2019.

Menurut Wiranto, dialog lebih lanjut seharusnya dalam keadaan damai. Karena itu, pemerintah juga terus mendorong situasi di Papua agar lebih damai lagi.

KPU Ungkap Telah Pecat 13 Orang PPD Papua Tengah, Ini Alasannya

"Fokusnya damai, ayo tenang, ayo bersahabat kembali. Kita damai, dialognya sudah meningkat pada hal-hal yang lebih penting, hak-hak dasar," ujar mantan panglima ABRI ini.

Sementara itu, mengenai kedatangan wisatawan asing ke Papua, pemerintah, kata dia, masih membatasi. Menurut Wiranto, hal itu untuk mencegah adanya provokator dari pihak asing.

WNA Asal Papua Nugini Ditangkap di Papua Karena Bawa Dua Butir Amunisi Ilegal

"Masih dibatasi dengan syarat tertentu. Kalau kita bebaskan, Anda bisa jamin bedakan antara provokator dan wisatawan," kata Wiranto.

Wiranto mendapatkan informasi dari TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara bahwa aktivitas warga seperti perdagangan, sekolah sudah aktif normal. 

Bahkan di beberapa tempat, seperti wilayah Biak Numfor, pejabat keamanan menggelar rapat koordinasi bersama tokoh-tokoh masyarakat.

"Kami bersama-sama mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh oknum yang ingin melaksanakan anarki ini," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya