Dana Nasabah Dibobol

Tak Ada Rush di ATM Bersama

VIVAnews - Dua hari pasca mencuatnya kasus pembobolan dana nasabah via mesin Anjungan Tunai Mandiri, PT Artajasa tidak melihat ada perubahan mencolok pada transaksi di ATM Bersama.

Vice President Electronic Channel Departement Zul Irfan mengatakan, transaksi tetap pada kisaran 250 ribu transaksi per hari.

Zul Irfan mengatakan anggota ATM Bersama sampai saat ini ada 74 bank. Bank-bank tersebut adalah semua bank yang hampir 80 persennya  sudah memiliki ATM.

"Artinya tidak ada rush meski ramai pemberitaan," ujar Zul Irfan dalam diskusi motif pembobolan data ATM di Kempinski, Jumat 22 Januari 2010.

Zul Irfan mengatakan PT Artajasa Pembayaran Elektronis sebagai perusahaan penyedia layanan transaksi elektronis yang mengelola ATM Bersama turut memberi perhatian khusus akan hal ini. Salah satunya adalah dengan terus melakukan edukasi ke seluruh nasabah bank anggota ATM Bersama.

Dari 74 anggota ATM Bersama saat ini diperkirakan ada sekitar 20.000 jaringan terminal ATM. Sementara itu Artajasa juga memiliki ATM bersama yang jumlahnya sangat sedikit.

"Jumlah ATM Bersama kami hanya 38 ATM, tapi kami bisa memastikan tidak ada masalah yang terjadi didalam jaringan ATM Bersama," kata dia.

Menurut Zul terkait card skimming ini, kejadiannya bukan hanya bisa terjadi di terminal ATM, tetapi pencurian juga bisa terjadi melalui mesin EDC (electronic data capture) di merchant-merchant.

Ratusan Karyawan PT PRLI Demo Lagi, Minta MA Lakukan Penggantian Majelis Hakim

BI mencatat pembobolan dana nasabah sebanyak Rp 5 miliar yang meliputi Bank Central Asia, BRI dan BNI.

Chief Executive Officer Indodax Oscar Darmawan.

Asia Tenggara Bisa Jadi Pemimpin Industri Kripto Dunia, Begini Penjelasannya

Penelitian Statista mengungkapkan, pasar kripto di Asia Tenggara diproyeksikan mencapai US$1.787 juta atau sekitar Rp27,5 triliun pada tahun 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024