Mantan Pembalap Nasional Sebut Suap di Dunia Olahraga Sudah Akut

Politikus Partai Gerindra, Moreno Soeprapto.
Sumber :
  • VIVAnews/Lucky Aditya

VIVA – Politikus Partai Gerindra, Moreno Soeprapto, menyebut korupsi dan suap di dunia olahraga sudah akut. Katanya, transaksi dan hibah olahraga sudah terjadi sejak lama. Bahkan, saat dirinya masih aktif di dunia olahraga balap mobil.

Pemred tvOnenews.com, Jurnalis Pertama Indonesia Peraih Six Star World Marathon

"Korupsi di dunia olahraga luar biasa. Bukan hanya korupsi di daerah ada transaksi saya pernah bertemu atlet. Dana hibah harus dibongkar bukan hanya siapa yang jadi tersangka. Tapi juga betul untuk outcome prestasi dunia olaharaga kita," kata Moreno di Malang, Jumat, 20 September 2019.

Sebelumnya, Menteri pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, ditetapkan sebagai tersangka kasus dana hibah KONI yang diduga telah merugikan negara senilai lebih dari Rp26,5 miliar. Bersama asisten pribadinya, Miftahul Ulum, dia diduga menerima suap pengurusan dana hibah kepada KONI melalui Kemenpora dan dugaan penerimaan gratifikasi.

17 Atlet Indonesia Pastikan Tiket ke Olimpiade 2024, Berikut Daftarnya

Menanggapi penetapan Menpora sebagai tersangka suap, Morena menilai, korupsi terjadi di mana saja, bukan hanya di dunia olahraga. "Korupsi terjadi di pusat sampai daerah karena sudah dibudayakan seperti itu. Hibah sampai tingkat bawah. Dana hibah jangan dibuat transaksi tapi dibuat prestasi," ujar Moreno.

Moreno mengaku paham dengan praktik suap di dunia olahraga. Apalagi selain mantan atlet balap dia pernah duduk di kursi DPR RI Komisi X yang membidangi kepemudaan dan olahraga. Katanya, praktik suap sudah membudaya.

Ford Bronco: Dari Populer Menjadi Mobil Paling Dibenci

Salah satu contohnya adalah ketika ada atlet yang berprestasi dan menempati ranking 1, seharusnya dia berhak mewakili daerah, negara, maupun cabang olahraga di event-event tertentu. Namun, dalam praktiknya, yang berprestasi bisa digantikan oleh atlet ranking di bawahnya karena atlet itu dari keluarga berduit.

"Jangan main-main hibah saja. Negara tetangga sudah bicara prestasi tapi kita masih bermain dana hibah. Padahal dana hibah itu harusnya untuk prestasi atlet, untuk pengembangan, misalkan kita bicara sport sains. Sebagai mantan atlet saya tahu betul kebocoran itu," tutur Moreno.

Moreno secara khusus memuji era Menpora Imam Nahrawi. Pada era Imam beberapa prestasi telah ditorehkan. Salah satunya gelar juara sepakbola di kelompok usia muda. Di piala AFF U-15 Timnas meraih gelar juara. Namun, dia mempertanyakan kenapa saat di level junior bisa juara sedangkan di level senior timnas malah melempem.

"Semua ada prosesnya. Itu sudah ada yang bagus timnas junior juara dan cuma harus ada pembangunan. Pembinaan dari kecil bagus, tapi kenapa pas dewasa melempem. Untuk itu sport sains penting karena bisa dicek dan dibina sejak kecil. Kita kalahnya seperti itu, tidak punya database atlet. Jangan duit dan dealnya berapa. Itu sangat kuno. Padahal masyarakat kita antusiasnya pada olahraga tinggi," kata Moreno.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya