Riau Dikepung Kabut Asap, Ada Motor 'Terbang' hingga Ular Berkaki
- ANTARA FOTO/Rony Muharrman
VIVA – Peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Riau menarik perhatian publik. Tak hanya itu. Beberapa peristiwa langka yang terjadi di provinsi tersebut selama sepekan ini juga cukup menghebohkan.
Berdasarkan catatan VIVAnews sejak sepekan terakhir, berita yang menarik perhatian di Riau, di antaranya kabar berita dua wanita di Rokan Hulu, Riau, yang terbang dengan menggunakan sepeda motor menyeberangi sungai.
Videonya dua perempuan muda itu kemudian beredar di media sosial dan viral. Banyak netizen yang merespons tentang sikap berani yang dilakukan para wanita tersebut. Bahkan tidak sedikit netizen yang miris dengan kondisi infrastruktur di daerah tersebut.
Tidak kalah heboh lagi, empat hari terakhir masyarakat Riau juga digemparkan dengan kejadian langka. Seekor ular berkaki ditemukan mati di atas lahan sisa pembakaran hutan dan lahan di kawasan Indragiri Hulu, Riau.
Ular berkaki seperti kaki ayam tersebut ditemukan oleh petugas Kantor Penanggulangan Bencana Daerah, Indragiri Hulu. Video hewan tergolong langka itu kemudian heboh di jagat maya. Beberapa instansi terkait lantas turut memberikan pernyataan seputar kebenaran peristiwa tersebut.
Kemudian, masyarakat negeri Istana dikejutkan dengan ambruknya jembatan dermaga Roro, Sungaiapit, Siak, Provinsi Riau. Bangunan tersebut tiba-tiba saja ambruk dan memakan korban jiwa. Seorang petugas yang berada di lokasi kejadian sempat dilaporkan hilang. Mayatnya ditemukan terjepit pada patahan jembatan yang ambruk.
Selanjutnya, sebanyak tiga tim mengundurkan diri dari ajang Tour de Siak 2019 akibat kabut asap yang melanda sejumlah wilayah Riau. Panitia Pelaksana, Fauzan, membenarkan atas pengunduran tiga tersebut sehingga ajang berskala internasional itu hanya diikuti 11 tim pembalap dari berbagai negara. Dalam balapan kali ini, banyak di antara pembalap asing yang mengenakan masker melintasi etape yang sudah ditetapkan.
Terakhir, ratusan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di halaman Gubernur Riau. Massa aksi gabungan itu mempertanyakan kinerja 100 kerja Gubernur Riau, Syamsuar. Menjadi catatan penting adalah, persoalan kabut asap yang diakibatkan oleh kebakaran hutan. Sejak beberapa bulan terakhir, persoalan asap tidak kunjung selesai. Aksi massa itu sempat direspons Syamsuar sekaligus memberikan jawaban atas tuntutan massa.
Seorang balita yang berusia 3 hari meninggal dunia di Riau. Bayi yang belum diberi nama itu meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit akibat demam tinggi, batuk dan sesak napas. Pihak keluarga meyakini bahwa bayi mereka terpapar asap. Dugaan itu dikuatkan oleh adanya hasil pemeriksaan medis. (ase)