Ada Oknum Menyamar jadi Pelajar SMA saat Demo Anarkistis di Wamena

Asap hitam dari aksi pembakaran terlihat dalam kerusuhan di Wamena, Papua (23 September 2019)
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Komandan Korem 172/Praja Wira Yakti Kolonel Inf Binsar Sianipar mengaku menerima laporan bahwa dalam aksi demonstrasi yang anarkistis di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, ada oknum-oknum yang menyamar sebagai pelajar SMA memprovokasi massa.

Amnesty International Sebut Pelanggaran HAM di RI Semakin Buruk, Aparat Paling Banyak Terlibat

“Kami melihat, ada orang-orang yang menyamar menjadi pelajar, mereka bukan anak SMA, tapi memakai seragam SMA. Dia ini yang memprovokasi pelajar untuk lakukan tindakan anarkis,” ujarnya.

Demo itu berawal dari sekitar 200 siswa SMA beserta masyarakat mendatangi sekolah lain untuk mengajak siswanya berunjuk rasa, namun ada penolakan, sehingga terjadi perlawanan. Massa kemudian mendatangi sekolah lain lagi dan mulai membakar bangunan di pinggir jalan.

Tisu Magic hingga Minyak Lintah Papua Ditemukan Saat Olah TKP Pembunuhan Wanita Open BO

“Sempat ada negosiasi oleh bupati setempat di Kantor Bupati Wamena, namun mereka malah lakukan pembakaran kantor bupati,” ujarnya.

Setelah unjuk rasa dan pembakaran sejumlah fasilitas umum serta kantor Bupati Wamena ini, kata Binsar, ribuan warga setempat mengungsi ke Kantor Polres, Kodim, Koramil, dan rumah-rumah ibadah. Mereka yang mengungsi umumnya bukan orang Papua.

Freeport Indonesia Setor Rp 3,35 Triliun Bagian Daerah dari Keuntungan Bersih 2023

Sebagian besar toko juga dibakar, termasuk kantor Bupati. Karena angin cukup kencang, kebakaran merambat ke gedung utama. Aparat menyesalkan kejadian itu karena petugas pemadam kebakaran juga dipalang dan dirusak, termasuk operator yang terkena lemparan batu.

Kerusuhan di Kota Wamena, menurut Binsar, diduga akibat kabar bohong alias hoax tentang guru yang mengucapkan kata-kata rasialis kepada muridnya. (ren)

Ilustrasi warga Wamena, Papua memasukan kertas suara saat berikan hak suaranya pada Pemilu

Pengawasan Pilkada 2024 di Kabupaten Puncak Papua Terancam Tak Maksimal

Selain Kabupaten Puncak, pengawasan di Papua Tengah juga dikhawatirkan tak bisa maksimal saat Pilkada 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024