- VIVAnews/Cahyo Edi
VIVAnews - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan pengerahan aparatnya jelang menyambut aksi di depan gedung DPR/MPR pada 24 September 2019. Dia menyebut telah mengerahkan kekuatannya di titik-titik strategis di sekitar parlemen untuk mengantisipasi massa.
"Ada enam titik yang kita anggap paling kritis, yaitu di wilayah Ladogi, pintu utama gedung DPR/MPR, depan gedung BPK, perempatan Slipi yang mengarah ke Petamburan dan Palmerah, dan pintu belakang gedung DPR/MPR," kata Hadi di Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis 26 September 2019.
Hadi menuturkan, pada malamnya, pendemo sudah melakukan aksi rusuh. Kendaraan tidak bisa bergerak di jalan tol dekat Pejompongan karena massa juga memblok jalan.
"TNI bantu untuk bisa buka akses tersebut. Baru tengah malam akses bisa dibuka kembali," ujar Marsekal Hadi.
Titik kritis, menurutnya, ada di perempatan Slipi. Karena di situ banyak massa berkumpul yang datang dari wilayah Petamburan dan bergerak menuju Palmerah.
"Mereka kumpul di wilayah rel kereta. Di sana banyak batu, tinggal ambil dan digunakan melempar petugas. Sehingga titik-titik yang saya sampaikan betul-betul diperlukan oleh kepolisian untuk ditempatkan anggota TNI," kata Hadi.
Kemudian titik terakhir adalah pintu belakang gedung DPR yang ada di Jalan Gelora. Titik itu pada malam hari, menurutnya, langsung bisa terkendali dan saat ini sudah normal kembali.
Bosan Pintu Cokelat? Coba 4 Warna Cerah Ini Biar Rumah Makin Aesthetic
Warna pintu rumah adalah hal yang akan dilihat pertama kali oleh orang yang berkunjung. Oleh karenanya, pintu rumah harus memberikan kesan yang baik dan eye-catching.
