Jokowi Santai Soal Sampul Majalah Tempo, Beda dengan Pendukungnya

Sampul Majalah Tempo edisi 16-22 September 2019
Sumber :
  • Dok. Tempo

VIVA – Pihak Istana Kepresidenan memastikan bahwa Presiden Joko Widodo tidak marah dengan ilustrasi dirinya di cover majalah Tempo. Di mana pada sampulnya menggambarkan sesosok pria yang menyerupai Jokowi dan bayangannya diberi hidung panjang layaknya karakter Pinokio. Dalam pemahaman umum, hidung Pinokio akan berubah panjang jika ia berbohong.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Cover itu sempat menjadi perdebatan pro dan kontra. Terutama para pendukung Jokowi, yang mempersoalkan Tempo dengan menyebut menghina Kepala Negara, hingga mempersoalkan masalah etika.

Disinggung soal itu, pihak Istana memastikan bahwa Presiden Jokowi tidak merasa marah sama sekali.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

"Tadi kan garis besarnya Presiden menghormati kebebasan pers dan kebebasan berpendapat," kata Staf Khusus Presiden bidang Politik dan Pemerintahan, Ari Dwipayana di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 26 September 2019.

Meski begitu, dia mengatakan memang ada koridor hukum dan etika mengenai kebebasan itu sendiri. Bahwa kebebasan mesti juga diiringi dengan nilai-nilai etika yang harus dijaga bersama.

Sekjen PDIP soal Teman Megawati di Open House: Yang Tunjukkan Komitmen Indonesia Bukan Bagi Keluarga

"Ada ruang-ruang etika, ruang-ruang yang berbasis pada budaya yang kita miliki di samping juga ada ruang koridor hukum dan konstitusi," katanya.

Presiden Jokowi juga sudah mendapat masukan dari tokoh-tokoh cendekiawan dan budayawan, mengenai pasal penghinaan presiden di RUU KUHP.

"Terkait dengan pasal penghinaan presiden dan seperti teman-teman ketahui dari awal Presiden menyampaikan bahwa beliau paling sering mendapat penghinaan, mulai dari 2014 sampai sekarang," kata dia lagi.

Dalam pidato pembukaannya, Presiden Jokowi memang menegaskan bahwa ia sangat berkomitmen terhadap demokrasi. Apalagi menyangkut kebebasan berpendapat dan kebebasan pers.

"Pertama saya ingin menegaskan kembali komitmen saya kepada kehidupan demokrasi di Indonesia bahwa kebebasan pers, kebebasan menyampaikan pendapat adalah hal dalam demokrasi yang harus terus kita jaga dan pertahankan," kata Jokowi sebelumnya. [mus]

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya