Menristekdikti Telusuri Kasus Dosen IPB Perakit Bom

Menristekdikti Mohamad Nasir
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

VIVA – Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi akan menelusuri terkait dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) berinisial AB yang diamankan aparat karena diduga akan melakukan perakitan bom.

4 Tentara Israel Terluka Akibat Bom Hizbullah di Lebanon

"Saya kemarin udah komunikasi, ada salah satu bagian dari IPB yang telah merencanakan pengeboman dan semua merakit bom, ini harus kita tindak lanjuti. Nanti tapi kita harus kita selidiki dahulu kebenarannya," kata Menristekdikti Mohamad Nasir di kantornya di Senayan, Jakarta, Senin, 30 September 2019.

Apabila dari hasil penyelidikan Kepolisian memang benar yang bersangkutan terbukti melakukan tindakan kejahatan, kata dia, maka akan disanksi. Namun Nasir masih enggan menjelaskan sanksi apa yang akan diberikan terhadap dosen tersebut.

AS Kirim Ribuan Bom Lagi Buat Bantu Israel

"Ya nanti sesuai prosedur kan ada. Kalau dia akan kena pidana nanti kalau ada ukuran setiap tahun dia dicabut sebagai PNS-nya dan itu ada. Kalau ini nanti peringatan itu ada di dalam peraturan kepegawaian," katanya.

Dalam hal ini mantan Rektor Universitas Diponegoro itu mengaku akan melakukan koordinasi dengan pihak Rektor IPB terkait langkah selanjutnya. "Makanya ini saya serius harus kita tindaklanjuti ni pak rektornya nanti laporan pada saya ini," ujarnya.

Bom Temuan Bekas Perang Dunia II Diledakkan di Lanud Silas Papare

Dari informasi  yang beredar, dosen itu ditangkap oleh Dirreskrimum Mabes Polri terkait dugaan pembuatan bom molotov dalam aksi demo Mujahid 212 di Jakarta. Menurut keterangan Polres Metro Tangerang, operasi penangkapan dilakukan Jatanras Polda Metro Jaya yang juga melibatkan Densus 88 Antiteror Polri.

AB ditangkap usai keluar dari rumah seorang laksamana purnawirawan TNI AL Soni Santoso di Perum Taman Royal di Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Sabtu dini hari 28 September 2019, sekitar pukul 01.00 WIB. Selain AB, lima orang  terkait kasus itu turut diamankan polisi yakni berinisial Su atau La, YF, AU, OS, dan SS.

Dosen IPB itu dilaporkan juga menyimpan bom molotov di rumahnya di Pakuan Regency Linggabuana, Margajaya, Bogor Barat. Polisi juga mengamankan 29 buah bahan peledak jenis bom molotov, dan bukti lain yang ikut disita berupa handphone Xiaomi S3, KTP dan dompet.

Dugaan sementara polisi, AB berperan untuk menyuruh membuat bahan peledak bom sejenis molotov dan menyimpan bom di rumahnya. Sedangkan Su atau La  adalah wiraswasta yang ditangkap di tempat yang sama. Dia diduga berperan sebagai perakit bahan peledak jenis bom molotov bersama teman-temannya yang lain.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya