M Nasir Turun Berat Badan Hingga Sering Deg-degan Jadi Menteri Jokowi

M Nasir.
Sumber :
  • Syaeffulah/VIVAnews.

VIVA – Para jajaran menteri kabinet kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ramai-ramai menggelar kegiatan pamitan dengan para jajarannya di masa akhir jabatannya. 

Disebut Menteri Terbaik Hasil Lembaga Survei, Prabowo: Itu Jadi Beban

Salah satunya, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir. Dia pun bernostalgia awal penunjukkannya sebagai menteri oleh Jokowi.  

Awalnya, pada tengah malam dering telepon masuk ke handphone Menteri Nasir. Ia pun tak mengetahui sama sekali nomor yang masuk itu karena tidak tahu maka ia membiarkan. 

Soal Vaksin dan Cara Atasi COVID-19 di Indonesia, Ini Kata Menristek

"Di tengah malam saya ditelepon nomornya enggak jelas, tinggal tidur setengah 4 pagi bangun ada telepon lagi sopo, saya biarkan lagi, ketiga kali nomornya sama," kata Nasir di Jakarta, Sabtu 19 Oktober 2019.

Begitu nomor yang tak dikenal itu telepon ke tiga kali, akhirnya mantan Rektor Universitas Diponegoro itu mengangkatnya. Sebab, bagi dia orang yang menelepon itu penting. 

Setelah Jokowi Marah Besar

"Saya ajudan presiden, apakah ini bapak Muhamad Nasir? Iya betul. Bapak mohon izin menghadap presiden," ujarnya. 

Ia pun mencoba memberi tahu kepada pihak istana, bahwa ada agenda seminar pagi di wilayah Semarang, Jawa Tengah, dan baru ada waktu sore harinya. Akhirnya, dia berangkat sore menuju Jakarta dan ia pun pesan tiket. 

Tapi ternyata, tiketnya itu sudah di pesan oleh pihak istana. Nasir pun tiba di Bandara Soekarno-Hatta dan langsung menuju istana negara dengan menggunakan taksi. 

"Media enggak tahu saya (ketika di Istana Negara) terus masuk ke dalam. Dan ditanya, siapa bapak, saya Muhamad Nasir. Masuk di ruang kecil ruang tunggu sendirian, ini ada apa. Sampai siang jam 11 bisa ketemu presiden di sana diajak makan siang terus pulang lagi ke Semarang," katanya. 

Kemudian, pada hari Minggu, Nasir pun ke Jakarta karena ada keperluan lain. Namun di tengah jalan Nasir pun mendapat telepon lagi dari istana dan menanyakan baju ukurannya apa. 

Dia menjawab ukurannya bajunya L. Nasir pun akhirnya datang ke sini, tapi memang tidak banyak yang kenal hanya beberapa saja, salah satunya Menteri Energi Sumber Daya Manusia (ESDM), Ignasius Jonan. 

"Baru jam 3 sore (diumumkan) Bapak Nasir jadi Menristekdikti," katanya. 

Begitu jadi menteri, Nasir menambahkan, ada hal-hal yang perlu di perbaiki masalah laporan keuangan dan lainnya. Sehingga, Kemenristekdikti mendapatkan nilai Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). 

"Saya perbaiki dapat WTP. Sudah WTP terus," ujarnya. 

Tentunya, selama jadi menteri pasti mengalami suka dan duka mulai. Dari setiap hari mendapat tekanan baik dari media dan juga publik dan itu terjadi di tahun pertama dia menjabat. 

"Berat badan turun banyak lima kilogram," katanya. 

Tak hanya persoalan itu, ketika dia menjabat sebagai menteri, ada isu bahwa Presiden Jokowi akan me-reshuffle atau merombak  jajaran kabinet kerjanya. Ia pun merasa deg-degan mendengar kabar pada reshuflle itu, untungnya jilid pertama reshuffle pertama aman dan tidak diganti. 

"Kemudian reshuffle kedua.Tiba-tiba saya di telepon sekretaris Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk mendampingi Pak Wapres. Tolong sampaikan menteri tidak boleh pergi ke Jakarta. Setengah jam berikutnya, bapak harus mendampingi bapak (JK). Bapak aman jalan terus," katanya. 

Tak sampai di situ, isu reshuffle jilid tiga kembali menggema, Nasir pun mulai berpikir dan bertanya-tanya apakah dirinya akan terkena perombakan kabinet atau tidak. 

"Reshuffle ke tiga karena masalah partai, isu reshuffle ini saya berpikir kembali ke kampus. Seperti biasa lagi, Alhamdulillah berjalan sampai lima tahun selesai," ujarnya. 

Tentunya, selama menjadi menteri ada hal yang harus di korbankan salah satunya keluarga. bahkan sering pisah dengan dengan anak dan istri karena tugas yang diemban begitu berat. 

"(Keluarga dikorbankan) itu yang sering di hadapi. Sehingga anak saya kecelakaan saya enggak bisa nganter ke rumah sakit. Yang jelas saya ingin mengabdi kepada negara," tambahnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya