- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA – Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo menyambut baik, keinginan publik yang masih berharap lembaga antirasuah dapat bekerja dengan baik dalam memberangus rasuah.
Hal tersebut disampaikan Yudi menanggapi hasil survei dari LSI yang menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap KPK masih di angka 85,7 persen, meskipun tengah diterpa berbagai isu dan upaya pelemahan.
"Kami berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang masih percaya kepada KPK sebagai lembaga yang paling dipercaya, di tengah-tengah aksi pelemahan yang terjadi terus menerus kepada KPK, baik itu melalui revisi UU KPK maupun tudingan-tudingan tanpa ada bukti jelas, dengan tujuan ingin menjauhkan KPK dari masyarakat agar tidak lagi dipercaya masyarakat," kata Yudi dalam keterangan tertulis, Kamis, 14 November 2019.
Terkait adanya penurunan kepercayaan sekitar tiga persen dalam survei terbaru, menurut Yudi, hal ini semakin memperkuat argumentasi bahwa ada upaya pelemahan KPK melalui revisi UU KPK.
"Terdapat 26 poin pelemahan dalam UU Nomor 19 tahun 2019. Ini benar-benar menjadi momok menakutkan bagi masyarakat yang ingin Indonesia bebas dari korupsi dan tak ingin koruptor dengan bebasnya mengorupsi uang rakyat," ujarnya.
Dalam survei LSI sebelumnya menempatkan KPK dengan prestasinya mencapai 89 persen di tingkat kepercayaan publik. Selain itu, salah satu faktor yang membuat penurunan kepercayaan publik itu disebutkan adalah soal terpilihnya KPK periode 2019-2023. Pemimpin KPK untuk periode mendatang sempat mengundang polemik karena diduga bermasalah.
Fakta, Produk Tembakau yang Dipanaskan Minim Digunakan Remaja di Negara-Negara Maju
Produk tembakau yang dipanaskan rupanya minim digunakan para remaja di sejumlah negara maju seperti Jepang, Jerman, Denmark, Belanda, Inggris, Amerika Serikat dan Kanada.
