SURABAYA POST - Memang, sepertinya tak ada hubungan antara bonek dengan politik. Namun, bonek tetap diharapkan politisi untuk menambah suara. Tak terkecuali menjelang Pilwali Surabaya 2 Juni mendatang. Para bacawali berlomba-lomba merangkul bonekmania.
Sudah ada beberapa nama calon pemimpin berupaya mengidentifikasi diri sebagai “bapaknya bonek.” Ada yang terang-terangan mengundang bonekmania, ada yang menempelkan gambar bonek di balihonya, bahkan ada yang ”memanfaatkan” jabatannya menggaet simpati bonekmania.
Adies Kadier, misalnya, terang-terangan mengundang bonekmania dan mendeklarasikan diri didukung bonek. Dalam deklarasi Dhimam Abror Djuraid di Taman Apsari juga dijumpai bonek berseliweran. Ada juga nama Alisjabhana.
Meskipun tak memberi label bonek, namun status di akun facebook-nya selalu mengomentari dan menyoroti persepakbolaan. Yang mungkin paling unggul mungkin Saleh Ismail Mukadar. Namanya sudah terlalu akrab di telinga bonekmania. Ini karena SIM—sapaan akrabnya--adalah ketua umum sekaligus manajer Persebaya.
Bahkan baliho dan banner bergambar dirinya memegang bola dengan latar belakang suporter Persebaya sudah disosialisasikan sejak lama. Tidak hanya itu saja, saat ini baliho SIM satu frame dengan Bambang DH terpampang jelas di dinding Stadion Gelora 10 November bagian depan. Agar tidak terlalu mencolok, di bawah gambar Saleh ditulis jabatannya sebagai Ketua Umum Persebaya dan Bambang DH sebagai walikota.
Bagaimana tanggapan petinggi-petinggi suporter Persebaya? Menurut Koordinator Yayasan Suporter Surabaya (YSS) Wastomi Suheri, dimanfaatkannya suporter dalam rangka mendulang suara dianggap wajar dan lumrah. ”Itu sih wajar-wajar saja. Suara suporter dengan pengusaha itu sama, satu suara. Jadi tidak ada salahnya cawali merangkul suporter,” ujarnya.
Hanya saja, Wastomi mengungkapkan pilihan suporter tidak asal pilih. Kata dia, saat ini suporter sudah dewasa dan bisa menentukan calon pemimpin yang peduli Persebaya dan suporternya. ”Yang pasti dia harus berkomitmen terhadap persepakbolaan di Surabaya,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Pengurus Persebaya Fans Club (PFC) Muhammad Subhan. Ia mengaku tindakan kandidat wajar, asalkan tidak membawa nama organisasi. ”Selama dukungan sifatnya pribadi dan tidak membawa nama organisasi, itu sah,” ungkapnya.
Hoslih Abdullah, Ketua Umum Bajul Penggondol Gol (Balgo) juga mengatakan, langkah calon-calon pemimpin menjadikan suporter sebagai lahan mencari suara dinilai sah-sah saja . ”Wajar sih. Cuman di Balgo tidak ada gerakan dukung-mendukung. Itu keputusan organisasi dan bersifat tetap. Namun menjelang Pilwali, kami tentu akan melihat dan menyeleksi calon yang peduli Persebaya. Sebab kami tidak akan golput,” papar pria yang juga Sektretaris Umum KONI Kota Surabaya itu.
Namun pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga Sukowidodo mengatakan upaya menggaet bonek sebagai lumbung suara tidak tepat. Bahkan bisa berakibat blunder bagi calon. Alasan pertama, citra bonek yang tidak positif akan membuat pandangan masyarakat berpikir dua kali untuk mendukung calon yang juga didukung bonek.
Dia juga mengatakan, suporter adalah pecinta bola, Sementara bonek adalah pencinta mati Persebaya, bukan cinta politik. Bahkan melihat peta perkembangan politik Surabaya saat ini, Suko justru meragukan kesetiaan bonek ke seorang cawali. Meskipun demikian, dari segi komunikasi politik, lanjut dia, dirangkulnya bonek oleh kandidat ini adalah salah satu usaha membentuk opini publik.
”Pembentukan opini publik inilah yang penting. Sebab dengan ada embel-embel bonek, maka seorang cawali akan lebih terkenal dan popularitasnya bisa saja naik,” ucapnya.
Laporan: Fiqih Arfani
VIVA.co.id
8 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Kejaksaan Tinggi Jawa Timur mengeksekusi dua anggota polisi yang terlibat dalam kasus atau tragedi Kanjuruhan.
Direktur Bina Haji dan Umrah Kemenag tersebut mengingatkan, para jemaah membiasakan diri banyak minum air putih. Sebab, di Tanah Suci suhu panas tak seperti di Indonesia.
Miris, Ayah Rudapaksa Anak Kandung Berulang Kali Usai Nonton Video Porno
Pasukan gabungan TNI-Polri Satgas Nanggala Kopassus merebut kembali Distrik Homeyo di Kabupaten Intan Jaya, Papua, yang sempat diduduki oleh kelompok OPM selama tiga hari
Alarm Bahaya kalau PDIP Takluk dan Pemerintahan Prabowo Tanpa Oposisi, Kata Pengamat
Politik
8 Mei 2024
Kalau PDIP takluk, berhasil dirangkul, dapat dipastikan pemerintahan Prabowo tanpa oposisi, tentu alarm bahaya untuk demokrasi, kata pendiri Haidar Alwi Institute.
Selengkapnya
Partner
Sebuah dokumen terbaru dari Apple yang ditemukan oleh BGR justru menunjukkan bahwa kebiasaan ini tidak memberikan manfaat, bahkan berpotensi merugikan kesehatan baterai.
Google Photos adalah layanan penyimpanan dan berbagi foto dan video yang disediakan oleh Google. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan foto dan video
iPhone 13 Masih Menjadi Incaran Pecinta iPhone, Simak Kelebihan dan Kekurangannya iPhone 13
Gadget
32 menit lalu
iPhone 13 adalah salah satu ponsel pintar terbaru dari Apple yang dirilis pada tahun 2021. Ini adalah penerus dari iPhone 12 dan hadir dengan beberapa peningkatan
Xiaomi Pad 6S Pro vs Xiaomi Pad 6: Panduan Memilih Tablet Terbaik untuk Kebutuhan Anda
Gadget
sekitar 1 jam lalu
Xiaomi baru saja meluncurkan Xiaomi Pad 6S Pro dan Xiaomi Pad 6 dari seri pendahulu, tablet terbaru mereka yang menawarkan spesifikasi gahar untuk pengguna profesional.
Selengkapnya
Isu Terkini