Diaspora di Filipina Yakin Ekonomi RI Tak Goyang Akibat AS vs China

Forum Diaspora Berbagi di Manila, Filipina, 16 November 2019.
Sumber :
  • Ist

VIVA – Masyarakat Indonesia di mancanegara sebenarnya memiliki potensi sangat besar untuk turut memajukan ekonomi Tanah Air, sehingga tidak sekadar mempromosikan identitas sebagai orang Indonesia. Namun potensi ini belum digarap optimal dan belum tertata secara efektif padahal peran mereka bagi perekonomian Indonesia kian signifikan di tengah kondisi global yang sedang tidak menentu, salah satuya akibat rivalitas dagang AS dan China.

Mendagri Tito Karnavian: RUU DKJ Wujud Upayakan Jakarta Jadi Kota Kelas Dunia

Demikian salah satu intisari dari pertemuan kaum Diaspora Indonesia yang berada di Manila, Filipina, akhir pekan ini.  Bertempat di Ruang Nusantara Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila, Indonesian Diaspora Network (IDN) Manila bekerjasama dengan KBRI Manila dan PPIF (Perhimpunan Pelajar Indonesia Filipina) menyelenggarakan Forum Diaspora Berbagi bertemakan “Harapan, Peluang dan Tantangan Perekonomian Indonesia dan Global 2020” pada 16 November 2019.

Forum Diaspora Berbagi ini dihadiri sekitar  50 peserta, termasuk Ketua IDN Global Said Zaidansyah dan Wakil Kepala Perwakilan RI di Manila, Widya Rahmanto. Topik ini diangkat sebagai refleksi akhir tahun atas kinerja perekonomian Indonesia dan respon terhadap perkembangan krisis perekonomian dunia akibat meningkatnya perang dagang  AS dan RRT (Republik Rakyat Tiongkok) yang berimbas di level global.

Legislator Soroti Daya Beli Gen Z di Jakarta, Bisa Berkontribusi Besar Kendalikan Inflasi

Presiden IDN Global Said Zaidansyah menekankan pentingnya ‘talent pool’ Diaspora Indonesia di sejumlah negara. “Talent pool ini berguna sebagai wadah untuk berkarya dan berkontribusi memajukan perekonomian Indonesia,” kata Said, seperti yang disiarkan IDN Manila hari ini.

Wakil Kepala Perwakilan RI di Manila Widya Rahmanto sepakat dengan hal tersebut. Dia juga menekankan pentingnya peran diaspora dalam mensukseskan program pemerintah dan ambil bagian bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Sementara itu, Ketua IDN Manila Tourino Dilaga  menyampaikan program kerja Diaspora tahun 2019 dan kontribusinya bagi masyarakat Indonesia di Manila.

Ekonomi Tumbuh 5,6% di 2024, Pemprov DKI Yakin Bisa Atasi Inflasi

Dalam forum itu, Edimon Ginting, ekonom dari Asian Development Bank (ADB), menyampaikan prospek pertumbuhan ekonomi negara berkembang Asia tahun 2019. Menurut dia. pada tahun 2020 akan melemah menyusul eskalasi ketegangan perang dagang dan tarif yang AS dan RRT.

“Untuk pertumbuhan Ekonomi Indonesia sendiri akan berkisar di angka 5% dengan konsumsi domestik yang menguat, dimoderasi oleh melemahnya ekspor dan berkurangnya nilai investasi domestik. Defisit transaksi berjalan diperkirakan menurun dan ditutupi oleh surplus dalam Investasi langsung luar negeri dan investasi portofolio,” ungkap Edimon.

Mengenai potensi pertumbuhan ekonomi RI bisa dicapai di atas 5%, Edimon mengatakan kebijakan moneter masih berpeluang  mendukung pertumbuhan dengan laju inflasi terkendali dalam beberapa tahun belakangan. Penurunan suku bunga diharapkan menstimulasi pertumbuhan kredit.

“Sementara itu, kebijakan fiskal dipertahankan melalui belanja pemerintah yang terukur dan tepat sasaran. Dorongan pertumbuhan lebih besar diharapkan dari meningkatnya produktifitas dan inovasi melalui ekonomi digital dan “global value chain,” kata Edimon.

Forum Diaspora Berbagi di Manila Filipina 16 November 2019

Sementara itu, Director & Founder Alfamart Philippines, Robert Kwee, menyampaikan topik kiat sukses berbisnis di Filipina dengan case study Alfamart yang dalam 5 tahun sejak 2014. “Kami berhasil membuka lebih dari 750 cabang di Filipina dan berancana ekspansi hingga 1100 toko pada tahun 2020,” katanya. Robert juga mengajak Diaspora berkontribusi dalam Visi Indonesia 2045, melalui sinergi dan penguatan skill diri dan SDM Indonesia ke depannya.

Sementara itu, Fungsi Ekonomi KBRI Manila, Arief Adnan, menjelaskan peran pemerintah dan KBRI Manila dalam mendukung pelaku bisnis Indonesia di Filipina. Dia singgung pula lima program prioritas pemerintah Indonesia 2019-2024 berkaitan dengan pembangunan SDM, penyederhanaan birokrasi, pembangunan infrastuktur, penyederhanaan regulasi dan transformasi ekonomi.

“Diplomasi ekonomi menjadi prioritas Kementrian Luar Negeri RI ke depannya, untuk menarik investasi dan meningkatkan perdagangan, termasuk bagaimana BUMN dapat melakukan ekspansi bisnis di Luar Negeri,” ungkap Arief.

Sesi diskusi yang di moderatori Patra Azwar dari Goodyear Philippines berjalan lancar dan mampu menstimulasi keinginan Diaspora di Manila untuk berkontribusi lebih banyak untuk mensukseskan Visa Pemerintah Indonesia 2045. Acara dimeriahkan dengan penampilan Band Diaspora “Diaskustik” yang melantunkan lagu-lagu Indonesia dengan sajian makanan khas Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya