Puluhan Warga Binaan Lapas Wanita Malang Lulus Jadi Guru Ngaji

Puluhan narapidana wanita dapat sertifikat guru mengaji.
Sumber :
  • Lucky Aditya/VIVAnews.

VIVA – Sebanyak 32 Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Wanita Kelas II Sukun Malang, Jawa Timur, lulus dan bersertifikat sebagai guru mengaji. Puluhan ustazah ini dinyatakan mampu menjadi pengajar mengaji Alquran di dalam Lapas maupun di lingkungan masyarakat ketika menghirup udara bebas nanti.

Viral Video Pembongkaran Makam Guru Ngaji di Subang, Dikubur 17 Tahun Kondisi Masih Utuh

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II Sukun Malang, Ika Yusanti mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan Ummi Foundation dalam sertifikasi ustazah ini. Ada 87 warga binaan yang mendaftar, namun hanya 32 warga binaan yang lulus sebagai pengajar mengaji.

"Ketika sudah punya sertifikat, mereka bisa menjadi guru mengaji di lingkungan lapas, ketika sudah bebas juga bisa berguna untuk masyarakat sekitarnya. Dalam perekrutan ada 87 warga binaan kemudian di-test dan disaring, hingga terpilih 32 guru mengaji yang tersertifikasi," kata Ika, Rabu, 20 November 2019.

Bule Ini Kagumi Sosok Guru Ngaji di Ambon yang Bisa 4 Bahasa Asing

Ika mengatakan, selama ini warga binaan di Lapas Wanita, Sukun wajib mengikuti bimbingan agama. Proses sertifikasi guru mengaji atau mencetak para ustazah adalah bagian dari pembinaan lapas terhadap para warga binaan yang sedang menjalani hukuman.

"Output pembinaan kami terukur dan jelas, sedangkan untuk outcome-nya, ilmu yang dipelajari ditularkan pada yang lainnya. Karena tidak semua warga binaan bisa membaca Alquran, yang sudah bisa baca pun tidak semuanya mampu membaca dengan benar. Guru ngaji yang diwisuda ini sudah teruji mulai dari pengucapan, tajwid, bahkan ada yang sudah sampai hafal 30 jus," ujar Ika.

Guru Ngaji asal Probolinggo Perkosa Muridnya Hingga Hamil 3 Bulan, Terancam 15 Tahun Penjara

Ika mengatakan, program mencetak ustazah mampu menghapus sitgma buruk kepada mantan narapidana. Setelah mengantongi sertifikasi ini, warga binaan telah dinanti oleh Ummi Foundation untuk menjadi tenaga pengajar setelah keluar dari lapas nanti.

“Ketika bebas mereka bisa memilih menjadi guru mengaji di tempat bimbingan Alquran atau ikut bergabung bersama Ummi Foundation yang ada di setiap daerah untuk menjadi tenaga guru mengaji di sana,” tutur Ika.

Ketua panitia wisuda guru Alquran, Arga Prasetya mengatakan, sebelum dinyatakan lulus sebagai guru mengaji. Puluhan warga binaan ini dilatih selama empat bulan, sejak bulan Juli hingga Oktober 2019 lalu. Pelatihan yang dijalani adalah, belajar memfasihkan membaca Alquran dengan baik dan benar.

“Mereka dituntut membaca Alquran dengan tartil, serta menghafal tajwid Alquran. Setelah menjalani empat bulan pendidikan, mereka harus menjalani tes selama tiga hari. 32 ustazah inilah yang berhasil lolos tahapan tes,” kata Arga. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya