"Tak Ada di Istana,SBY Tak Bersikap Kesatria"
VIVAnews - Ketidakhadiran SBY di istana saat terjadi demonstrasi besar-besaran membuat massa aksi kecewa. Kepergian SBY ke Banten dinilai hanya sebagai proyek pencitraan image presiden.
"SBY pengecut, tidak bersikap kesatria," kata aktifis dari Gerakan Indonesia Bersih, Haris Rusli Monti, saat meneriakkan orasi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 28 Januari 2010.
Menurut Haris, sebagai seorang pemimpin, SBY seharusnya berada di Istana untuk mendengarkan tuntutan rakyat yang berdemo di depan istana. "Tapi SBY malah pergi ke Banten hanya untuk sekedar meresmikan proyek PLTU," ujar Haris kecewa.
Dalam aksi massal ini, Haris mengungkapkan bahwa GIB yang mengerahkan 2 ribu massa ini mempunyai tuntutan agar SBY mundur dari jabatan presiden. "Karena dari 100 hari pertama pemerintahan SBY, tampak pemerintah tidak sanggup menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa," ujar Haris.
Hal ini dapat dilihat dari sejumlah kasus, seperti kasus Bibit-chandra dan prita misalnya. "Terlihat SBY seorang yang peragu, keputusan pemerintah terpengaruh karena tekanan publik," ujar Haris. Selain itu, menteri-menteri yang dipilih pun banyak yang tidak memiliki kualitas yang mumpuni sebagai seorang menteri.
Hingga siang ini, massa aksi terus berdatangan ke depan istana. Diantaranya mahasiswa yang tergabung dalam organisasi PMII, GMN, Forum Aktifis 98, dan lainnya.