VIVAnews -- Aksi demo gerakan 100 hari pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono di Mataram banyak diikuti kalangan ibu-ibu rumah tangga. Bahkan diantaranya seorang bayi berusia 5 bulan tampak diantara para pengunjuk rasa.
Pantauan VIVAnews, bayi bernama Rukina itu tampak gelisah dan tak henti-hentinya menangis dalam gendongan ibunya. Marni sang ibu terus mengelus-elus bayi itu sambil menyusuinya agar berhenti menangis.
Marni mengaku bergabung bersama kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Rakyat Menggugat pimpinan Lukman.
"Saya diajak oleh Lukman untuk berziarah ke Kota Mataram, saya tidak tahu kalau mau diajak unjuk rasa," kata Marni kepada wartawan di Mataram Kamis 28 Januari 2009.
Saat demonstrasi berlangsung, Marni tiba-tiba dibimbing petugas kepolisian dari kerumunan masa. Dia tampak kelelahan bahkan nyaris pingsan.Polisi yang melihat keberadaan Marni yang sedang menggendong bayinya langsung membawa Marni menjauh dari kerumunan masa.
Demo 100 hari pemerintahan SBY-Boediono di Kota Mataram diikuti oleh tujuh elemen Mahasiswa. Namun diluar dugaan tujuh truk membawa masa sekitar 150 orang tiba-tiba datang dan bergabung dengan kelompok Mahasiswa.
Ramainya masa aksi yang turun jalan di Kota Mataram membuat sejumlah peserta aksi yang terdiri dari ibu-ibu,anak-anak dan kakek itu terpaksa berteduh dari teriknya matahari. Meski demikian pemimpin aksi memaksa mereka untuk melanjutkan demonstrasi.
Sementara itu Kapolresta Mataram Ajun Komisaris Besar Polisi I Nyoman Sukena mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi kedatangan masa dari Lombok Timur itu. Masa yang terdiri dari petani dan buruh didominasi oleh ibu-ibu, kakek dan anak-anak.
Laporan: Edy Gustan | Mataram
Ini Deretan Menteri Jokowi yang Hadir di KPU Saksikan Penetapan Prabowo Presiden
KPU hari ini menetapkan pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029.
