Prajurit TNI Meninggal Kena Malaria di Hutan Papua

Prajurit TNI bersiap menaiki helikopter menuju Nduga di Wamena, Papua
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra

VIVA – Anggota TNI, Serda RM yang tergabung dalam Satuan Tugas Penegakan Hukum (Satgasgakkum) TNI-Polri di Papua meninggal dunia terserang penyakit Malaria saat melaksanakan tugas patroli.

KPU Ungkap Telah Pecat 13 Orang PPD Papua Tengah, Ini Alasannya

Serda RM akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya setelah berjuang melawan penyakit Malaria Tropicana saat sedang patroli dalam rangka operasi penegakan hukum perbantuan Polri di wilayah hutan Distrik Ugimba, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Informasi tersebut diperoleh melalui laporan radio oleh tim patroli.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel (Cpl) Eko Daryanto mengatakan, pada saat prajurit menerima perintah untuk melaksanakan tugas patroli dalam rangka operasi penegakan hukum Papua, atas dasar informasi keberadaan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB), maka satu tim patroli berjumlah 12 orang menyisir wilayah hutan Distrik Ugimba Intan Jaya.

WNA Asal Papua Nugini Ditangkap di Papua Karena Bawa Dua Butir Amunisi Ilegal

"Kondisi hutan Ugimba yang sangat lebat, medan geografis yang sangat berat, terdiri dari medan pegunungan terjal dan jurang yang curam, serta cuaca yang sangat dingin menjadi tantangan terberat bagi prajurit dalam pelaksanaan tugas demi menegakkan kedaulatan negara," kata Kapendam, Jumat, 20 Desember 2019. 

Eko mengungkapkan, Serda RM dikenal sebagai salah seorang prajurit yang memiliki kemampuan fisik yang prima. Sehingga tidak jarang dalam pergerakannya selalu bergerak di depan sebagai pengintai depan. 

Anggota Bawaslu di Intan Jaya Ngaku Disandera oleh KKB, Dipalak Rp150 Juta

Namun pada hari kelima dalam perjalanan tugas patroli di hutan, kondisi fisik RM mulai menurun karena penyakit Malaria Tropicana yang mengerogoti tubuhnya sejak beberapa bulan lalu ternyata kambuh kembali. 

Sekitar tiga hari lamanya Serda RM bertahan melawan serangan Malaria di tengah hutan, sementara perjalanan harus tetap dilanjutkan. Sehingga seluruh beban ransel di punggungnya terpaksa harus dibawakan oleh rekan-rekannya. Ditambah lagi terbatasnya obat dan sarana kesehatan karena hanya membawa sebagai bekal perjalanan.

"Pada hari ini sekitar pukul 08.00 WIT Serda RM rupanya tidak mampu bertahan lagi dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya gugur sebagai syuhada di tengah-tengah kerumunan rekan seperjuangannya," ujarnya.

Saat ini pihak TNI melaksanakan proses evakuasi jenazah menggunakan Helly Bel 412 milik penerbad TNI AD. Jenazah akan dievakuasi ke RSUD Timika untuk perawatan dan autopsi. Belum ada keterangan lebih lanjut soal kelanjutan jenazah akan dibawa dan dimakamkan.

"Jasad Serda RM telah pergi menghadap Sang Khalik tapi tekad dan semangatnya untuk membela dan menegakkan kedaulatan NKRI dari rongrongan para pemberontak separatis akan terus menjalar dan menggelora di rongga dada setiap prajurit," ungkap Kapendam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya