Gubernur Sumut Akui Singapura Negara Bersih dan Tertib

Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 14 November 2019.
Sumber :
  • VIVAnews/Fikri Halim

VIVA – Rencana Menteri Dalam Negeri atau Mendagri, Tito Karnavian untuk mengirim kepala daerah studi banding ke Singapura mendapat respons. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menilai, rencana itu kurang tepat.

Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Menlu Singapura Atas Kemenangan di Pilpres 2024

“Yang perlu studi banding, rakyatnya. Kalau pemimpinnya, sudah terlalu sering ke Singapura,” ujar Edy kepada wartawan di Medan, Senin 6 Januari 2020.

Edy mengakui, Singapura negara maju, bersih, dengan masyarakat yang disiplin.

Menko Airlangga Bertemu Menlu Singapura, Optimis Kerja Sama Bilateral Kedua Negara Terjalin Kuat

“Memang, di situ tidak ada puntung rokok, orang mau melakukan sesuatu antre, begitu tertib. Kalau rakyat tertib, enggak usah studi banding,” tutur Edy.

Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan rencana studi banding itu usai menerima kunjungan Duta Besar Indonesia untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya di Ruang Mendagri, Gedung A Kemendagri, Jakarta, Senin 6 Januari 2019.

Syahrini dan Reino Barack Manjakan Diri di Hotel Mewah Rp27 Juta per Malam di Singapura

“Kepala daerah dengan kategori tertentu, supaya diajukan untuk studi banding ke Singapura. Studi banding, supaya mindset pemerintah daerah berubah,” kata Mendagri dalam siaran pers Puspen Kemendagri. 

Dengan bercermin pada Singapura, pemerintah daerah diharapkan mampu mengatasi berbagai persoalan terkait pengelolaan sampah, sumber daya air, serta transportasi publik. (asp)

Ilustrasi meninggal dunia.

Deretan Negara yang Ternyata Penduduknya Paling Cepat Meninggal Dunia

Berbagai faktor yang memiliki pengaruh terhadap durasi hidup seseorang, termasuk gaya hidup, faktor genetik, risiko kesehatan, dan faktor lain. Ini negara kematian tinggi

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024