Tim Gabungan Razia Ratusan Tambang Emas Ilegal di Lebak

Razia sejumlah tambang yang ada di Kabupaten Lebak, Banten.
Sumber :
  • VIVAnews/ Yandi Deslatama (Serang)

VIVA – Personel gabungan yang berjumlah 302 orang terus merazia sejumlah tambang yang ada di Kabupaten Lebak, Banten, sejak tanggal 11 Januari 2020 lalu. Ratusan lubang tambang telah ditemukan dan telah dipasangi garis polisi.

Kebijakan Negara Tak Tegas Tindak Tambang Ilegal Disorot

"Jadi seluruhnya yang kita datangi 21 tempat. Ya perkiraan sekitar 100-200 (lubang yang ditemukan). Belum ada (temuan) aktifitas masyarakat yang melakukan aktifitas penambangan. Tidak ada kesulitan, cuma medannya aja yang jauh dan ekstrem," kata Karo Ops Polda Banten, Komisaris Besar Polisi Amiluddin Roemtaat, ditemui usai razia lubang tambang di Citorek, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis, 23 Januari 2020.

Dia menjelaskan, tim gabungan dari Polri, TNI, Dinas LHK Banten dan Lebak, Satpol PP Banten dan Lebak, BPBD Banten dan Lebak dibagi dalam dua tim. Tim pertama dipimpin oleh Karo Ops Polda Banten, Kombes Pol Amiluddin Roemtaat, menyisir sembilan titik keberadaan lubang tambang. Bahkan saat berada di salah satu bukit di daerah Citorek, ditemukan "perkampungan tenda biru" yang jumlahnya sekitar 30 lubang tambang. Namun tidak ditemukan aktifitas pertambangan emas ilegal.

Jalan Cikumpay-Ciparay Diharapkan Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Lebak Selatan

Tim kedua dipimpin oleh Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Banten, Kombes Pol Dedi Suryadi yang menyisir tujuh lokasi yang diduga terdapat banyak lubang tambang. Namun untuk sampai ke lokasi, mereka harus menempuh perjalanan dua jam menggunakan truk, kemudian dilanjutkan berjalan kaki selama empat jam. Tim tersebut kemungkinan besar akan menginap di tengah hutan Kabupaten Lebak.

"Yang dipimpin Dansat Brimob, ke (daerah) Sobang hingga Cikancra. Itu perginya (jalan kaki) saja ke sana sekitar empat jam, di sana ada tujuh titik yang harus mereka police line. Mungkin mereka baru kembali besok pagi akan kembali," ujarnya.

Ada 13 Kali Gempa Bumi Susulan di Banten Usai Magnitudo 5,7 SR

Saat razia lubang tambang bersama tim pertama, perjalanan untuk sampai ke titik awal razia, menempuh perjalanan satu jam menembus belantara hutan. Lubang tambang ada yang berada di pinggir aliran sungai hingga lereng pegunungan yang curam. Butuh tenaga ekstra untuk sampai ke lokasi. Cuaca pun kerap berubah, terkadang hujan kemudian berubah panas terik. Saat pulang jelang Maghrib, kabut tebal memperpendek jarak pandang di tengah jalan berlumpur.

Bahkan penyisiran lubang tambang dan mesin pengolah batu emas menjadi biji emas pun dilakukan oleh tim Polres Lebak. Mereka menyisir hingga ke wilayah Cikotok, Warung Banten, Cibeber hingga Bayah yang sudah berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Sebelumnya kita sudah datangi tiga tempat dan juga dari Polres (Lebak) di Cibeber sudah kita datangi. Tentu semua sudah disisir semua. Kalau lubang sudah banyak sekali yang kita temukan," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya