Sosiolog: Jualan Kerajaan Laku Buat Masyarakat Berpendidikan Rendah

Kanjeng Ratu kerajaan agung sejagat.
Sumber :
  • Twitter @aritsantoso

VIVA – Sosiolog serta Direktur Program dan Riset The Habibie Centre, Hasan Ansori, mengatakan secara sosiologis hal seperti itu seringkali bergandengan antara aspek-aspek persoalan sosial ekonomi yang bertemu dengan memori sejarah.

Kemenag Bekali Pelatihan Guru dan Pengawasan RA untuk Cegah Stunting Melalui PAUD HI

"Jadi kondisi riil yang men-drive orang munculnya keraton seperti itu adalah persoalan paling mendasar persoalan sosial ekonomi. yaitu kemiskinan, lack of education, kualitas pendidikan yang berkurang, kemudian aspek berbagai fasilitas sosial ekonomi yang berkurang," ujarnya.

Sebagai sosiolog, Hasan Anshori melihat berdirinya kerajaan dengan ratusan pengikut itu tak bisa dihilangkan dari kondisi sosial ekonomi masyarakat, Hal semacam itu laku dijual di tempat-tempat dengan kondisi masyarakat yang termarjinalisasi, terbelakang, terisolir diikuti dengan pendidikan yang rendah. 

Bansos Sembako dan PKH Kembali Disalurkan, Pos Indonesia Wanti-wanti Ini

Ia merujuk para pengikut kerajaan yang kebanyakan berasal dari kelompok menengah ke bawah.

"Dalam kondisi masyarakat yang seperti itu, orang-orang seperti itu Toto yang masuk dengan menciptakan dan menawarkan janji-janji penyelamatan atau salvation, maka dia seakan-akan datang ingin melihatkan sebagai seorang penyelamat," ujar Hasan.

Harga Emas Hari Ini 25 April 2024: Produk Antam Melorot, Global Bervariasi

Lebih lanjut soal kerajaan-kerajaan baru bisa Anda ikuti melalui Sorot edisi pekan ini. 

Ilustrasi kecanduan uang

3 Tips Sukses bagi Generasi Muda, Panduan Lengkap untuk Meraih Profit Stabil

Kunci utama untuk meraih kesuksesan dalam dunia trading bagi generasi muda adalah melalui pendidikan atau pembelajaran yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024