Jokowi Puji Menko Muhadjir Pakai Baju Adat China Tetap Pakai Peci

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • Agus Rahmat/VIVAnews.

VIVA – Presiden Joko Widodo mengaku senang, di perayaan Imlek Nasional 2020 bisa menggunakan baju tradisional Tionghoa, yakni baju Cheongsam.

China Gelar Kompetisi Sunat Online, Diikuti Puluhan Dokter Bedah

Pantauan VIVAnews, Jokowi berbaju itu dengan warna merah mencolok. Baju itu merupakan karya dari designer terkenal Ana Avanti.

"Saya senang bisa pakai baju ini. Ketua panitia pakai baju tradisional Jawa," kata Presiden Jokowi, dalam sambutannya, di ICE BSD Tangerang Banten, Kamis 30 Januari 2020.

Mobil Baru BYD Rp200 Jutaan Mulai Dikirim ke Diler

Tidak hanya Jokowi yang menggunakan pakaian tradisional Tiongkok. Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju juga mengenakan baju serupa. Seperti Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Mensesneg Pratikno.

Bahkan, Jokowi sempat memuji Muhadjir yang memadukan baju tradisional Tionghoa itu dengan peci hitam.

5 WN China Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Pakistan

"Pakai baju adat Tionghoa tapi pakai peci, enggak ada selain di Indonesia," ujar Jokowi disambut tepuk tangan.

Jokowi mengatakan, Tahun Baru Imlek 2020 adalah tahun tikus logam. Tapi Kepala Negara mengaku, dia memiliki shio kerbau.

"Shio saya kerbau. Katanya tahun ini saya harus kerja keras, padahal 5 tahun kemarin sudah kerja keras," katanya. 

Jokowi menekankan, di era ekonomi dunia yang tidak menentu saat ini, perlu kerja keras semua pihak. Dia senang, banyak etnis Tionghoa yang terbilang sukses dalam dunia bisnis.

Mantan Gubernur DKI itu juga mengigatkan, bahwa Indonesia memiliki 714 suku dan seribu lebih bahasa daerah. Termasuk Tionghoa, yang memiliki ragam marga di dalamnya.

"Ini patut kita syukuri. Bahwa meskipun kita aneka ragam, tapi kita tetap satu sebagai saudara sebangsa se tanah air," katanya.

Ilustrasi hacker.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

Amerika Serikat pada Senin, 25 Maret 2024 mengumumkan penuntutan terhadap tujuh warga negara China atas tuduhan melakukan kampanye peretasan jahat yang disponsori negara.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024