- VIVAnews/Dwi Royanto
VIVA – Hujan deras yang mengguyur wilayah Pekalongan, Jawa Tengah, beberapa hari ini membuat ratusan warga mengungsi. Setidaknya dalam insiden tersebut, dua orang dikabarkan meninggal dunia. Dua korban tersebut yakni Alwi Yahya (59 tahun) warga Kelurahan Poncol Baru dan Suripah (70 tahun) warga kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Timur.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, Saminta, penyebab kematian keduanya hampir sama. Mereka terpeleset saat akan membersihkan banjir di dalam rumahnya.
"Untuk korban ada Alwi Yahya meninggal saat Kamis (20 Februari 2020) dini hari. Sedangkan Suripah meninggal Kamis malam. Keduanya sama-sama meninggal karena akan membersihkan rumahnya," ujar Suminta saat dikonfirmasi VIVAnews, Jum'at 21 Februari 2020.
Korban Suripah, lanjut Suminta, terpeleset saat mengepel dalam rumahnya. Kondisi tubuh yang sudah renta pun menjadi faktor kematian Suripah.
"Menurut keterangan saksi, Suripah ini memang mempunyai riwayat penyakit stroke. Saat ini korban sudah dimakamkan oleh pihak keluarga," ujarnya.
Berdasarkan data BPBD Kota Pekalongan, saat ini banjir sudah mulai surut, dan pengungsi sudah berangsur kembali ke rumahnya masing-masing. Namun, Suminta menyatakan Pemerintah Kita Pekalongan saat ini sudah menetapan darurat bencana juga dilakukan.
"Status darurat bencana berlaku hingga akhir Februari nanti, yakni terhitung sejak Jum'at 21 Februari 2020 hingga Kamis, 27 Februari 2020, melalui SK Wali Kota Pekalongan hingga dapat mengeluarkan dana cadangan untuk penanganan banjir," ungkapnya
Bantuan untuk korban bencana, lanjut Suminta, obat-obatan, makanan, popok untuk bayi, dan selimut terus didisitribukan kepada warga di pengungsian maupun yang sudah kembali di rumah-rumah. "Posko bencana kita pusatkan di kawasan Stadion Hoegeng, Pekalongan," tutur Suminta.