Jawa Barat Siaga 1 Virus Corona
- Adi Suparman (Bandung)/VIVAnews
VIVA – Gubernur Ridwan Kamil menyatakan Jawa Barat berada dalam status Siaga 1 antisipasi penyebaran wabah virus corona atau COVID-19.
Status tersebut diputuskan menyusul terungkapnya dua warga Kota Depok yang dinyatakan positif terjangkit virus corona, Senin, 2 Februari 2020.
"Kita posisinya sekarang Siaga 1 kalau virus corona di Jabar," ujar Ridwan Kamil seusai menghadiri Raker Percepatan dan Pengelolaan Dana Desa Tingkat Jabar di SICC Sentul, Kabupaten Bogor, Senin, 2 Februari 2020.
Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk berperan aktif jika mengetahui keluarga atau teman terdekat mengalami gejala yang mengarah pada virus corona. Jika ada gejala, segera melaporkan ke pihak terkait atau membawa ke rumah sakit terdekat.
"Saya imbau warga yang melihat atau mengalami gejala-gejala yang mirip, kan susah dibedakan, ya, mana flu mana corona, untuk segera cek," katanya.
Menurutnya, tim dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung akan bertindak jika terdapat warga yang diduga terjangkit virus corona.
"Kemudian, nanti tim dari RS Hasan Sadikin akan mem-follow-up, termasuk yang akan mengirim sampel. Sampel apakah teridentifikasi positif atau negatifnya itu akan dilakukan itu," kata Ridwan Kamil.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, mengatakan dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang positif terinfeksi virus corona kini sudah ditangani di RS Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Kedua warga tersebut, diketahui berasal dari Depok, Jawa Barat.
"Rumahnya dicek, ibu dan anak. (Umurnya) 31/ 61 tahun. Sudah melakukan isolasi rumah. Terkenanya di Jakarta, daerah Depok," kata Terawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.
Ia mengatakan, kedua WNI baru diketahui dan terdeteksi pada 1 Maret 2020. Setelah itu, jelas dia, dilakukan pemeriksaan. "Kalau enggak close contact, itu berbeda. Dibandingkan kita mengacu. Karena tidak mungkin," katanya.
Saat ini, kedua ibu dan putrinya itu sedang diisolasi di RS Sulianti Saroso, Jakarta Utara, agar tidak menyebar ke warga yang lainnya. "Di ruang khusus (RS Sulianti Saroso). Yang tidak terkontak dengan yang lain," katanya.