Lancang Kuning, Aplikasi untuk Pantau Karhutla di 11 Polda

Kapolri resmikan Dashboard Lancang Kuning, aplikasi pemantau karhutla
Sumber :
  • VIVAnews/Bambang Irawan

VIVA – Kapolri Jenderal Idham Azis bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melakukan kunjungan ke Pekanbaru, Riau. Dalam kesempatan ini, kapolri meresmikan aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara karena memiliki keunggulan dalam pendeteksian hot spot (titik panas), akurat dan mampu memobilisasi personel di lapangan, sehingga tim memiliki kecepatan dalam pemadaman api.

Kapolri Sebut Kedewasaan Politik di 2024 Jauh Lebih Baik Dibanding 2019

Setelah teruji dalam menangani persoalan kebakaran hutan dan lahan di Riau, aplikasi ini akan menjadi rujukan bagi daerah lain di Indonesia.

Sebanyak 11 polda se-Indonesia telah melakukan pelatihan pengenalan dashboard serta pembekalan agar aplikasi ini nantinya dapat bertransformasi sesuai dengan penggunaan pada wilayah masing-masing daerah. Adapun sebelas polda ini adalah Polda Aceh, Polda Sumut, Polda Sumbar, Polda Jambi, Polda Sumsel, Polda Kaltim, Polda Kalsel, Polda Kalteng, Polda Kalbar, Polda Kaltara, dan Polda Babel. 

Waspada Penipuan Kerja Paruh Waktu yang Marak di Shopee

Kapolri dan panglima TNI sempat melakukan dialog langsung dengan anggota di Kabupaten Siak dan Bengkalis menggunakan aplikasi dashboard Lancang Kuning Nusantara. 

Saat ini aplikasi sudah diunduh sebanyak 100 ribu lebih pengguna di 11 jajaran polda se-Indonesia. 

Geger Seorang Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online Gegara Bernama Ini

Idham Azis menilai dashboard ini sebagai terobosan baru. Ia berharap aplikasi tersebut terus disempurnakan dengan pelibatan semua unsur hingga akademisi dan masyarakat.

"Sebagai pimpinan Polri saya mengapresiasi inovasi dashboard Lancang Kuning ini. Saya berharap setelah peluncuran ini, para kapolda terkait karhutla dapat memanfaatkan dan melaksanakan dengan baik aplikasi dashboard Lancang Kuning ini. Saya serius dan sangat fokus dalam menangani karhutla," kata Idham di Pekanbaru, Senin 9 Maret 2020.

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menambahkan, aplikasi tersebut cukup komplet karena memberikan info terkait titik panas, pendukung arah angin, dan awan yang bisa disemai untuk operasi hujan buatan.

"Aplikasi ini sebagai deteksi dini menggunakan penginderaan jarak jauh dan bisa diketahui kondisi secara real time," ujar panglima.

Ia menyatakan, Dashboard Lancang Kuning Nusantara bisa berjalan optimal apabila tiga hal utama dilaksanakan dengan benar. Pertama, pendeteksian dengan satelit secara cepat. Kedua, identifikasi berupa titik panas harus diikuti dengan proses identifikasi menggunakan personel di lapangan dari anggota TNI dan Polri.

Ketiga, setelah identifikasi adalah tahap eksekusi dengan satu kesatuan komando. Eksekusi memerlukan sumber daya bisa alutsista berupa pesawat, helikopter hingga peralatan pemadaman di darat seperti pompa air dan selang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya