Wakil Wali Kota Samarinda Kukuh Nikahkan Putrinya saat Wabah Corona

Ilustrasi komitmen pernikahan
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Wakil Wali Kota Samarinda M Barkati berkukuh tetap menggelar resepsi pernikahan putrinya di Convention Hall, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu, 22 Maret 2020. Padahal, sebagaimana di kota-kota lain di Indonesia, masyarakat Samarinda diimbau untuk membatasi interaksi sosial demi mencegah penularan virus corona.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Timur sebenarnya telah memohon kepada sang Wakil Wali Kota agar menunda resepsi pernikahan putrinya, Kania Destiara Aulia, dengan Samri sebagai mempelai pria. Sebab, di Kalimantan Timur sudah 9 orang dinyatakan positif terjangkit Covid-19.

Namun, Barkati mengabaikannya dengan alasan bahwa upacara pernikahan dengan 9.000 tamu undangan itu sudah direncanakan dengan matang. Dia juga berdalih sudah menyiapkan mekanisme penerimaan tamu yang menyesuaikan dengan situasi sekarang.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

“Area gedung, peralatan, dan fasilitas acara telah disemprot dengan disinfektan oleh petugas kesehatan sesuai dengan ketentuan dari tim kesehatan,” tulis Barkati dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu, 21 Maret 2020. 

Panitia penyelenggara resepsi pernikahan itu, Barkati mengklaim, telah menyiapkan fasilitas lain, misal, “Wastafel cuci tangan disertai dengan sabun cuci tangan disinfektan; alat screening pengukur suhu tubuh di setiap pintu masuk tamu undangan; hand sanitizer sepanjang jalan labirin, setiap area, meja konsumsi, area pelaminan, pintu keluar, dan mobile.”

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Bahkan, katanya, “Kami menugaskan petugas dan sarana medis, tim 4 dokter, 4 tenaga kesehatan, ruang perawatan dan 1 ambulans sesuai dengan protap yang siaga selama acara berlangsung.”

Dia merasa telah mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan sebagai prosedur kesehatan dan pencegahan. “Saya bertawakal dan menyerahkan semua kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang memberikan sakit, sehat, musibah, dan wabah. Begitu juga hanya Allah SWT yang bisa menghilangkannya,” katanya.

Berisiko banyak tertular

Ketua IDI Kalimantan Timur Dr dr Nathaniel Tandiorogang tetap memohon Barkati menunda resepsi pernikahan itu karena banyak orang berpotensi besar tertular dan menularkan ke orang lain, apalagi di ruangan tertutup.

“Sehingga sekiranya Pak Wawali (Wakil Wali Kota) berkenan mendengar usulan kami ini, kami sangat berterima kasiih sebagai dokter yang bertugas di garis depan, yang berisiko terinfeksi paling dahulu,” kata Nathaniel, dalam rekaman video pernyataan persnya.

Cegah Corona, petugas menyemprotkan cairan disinfektan

Dia mengingatkan, sebagaimana di kota-kota lain, fasilitas kesehatan dan dokter di Samarinda atau di Kalimantan Timur sangat terbatas. Dia khawatir, jika makin banyak yang tertular, rumah sakit-rumah sakit di provinsi itu, termasuk para dokter dan tenaga medis lainnya, tak sanggup melayani para pasien yang membeludak.

Satu-satunya cara untuk mencegah penularan, dia mewanti-wanti, ialah masyarakat menghindari kerumunan atau pertemuan dengan banyak orang, termasuk resepsi pernikahan. Itulah alasannya, katanya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah meliburkan sekolah-sekolah maupun universitas dan mengimbau para pegawai/karyawan agar bekerja di rumah saja. 

“Satu-satunya cara untuk menghambat penyebarannya adalah mendisiplinkan diri kita masing-masing. Masyarakat membantu pemerintah untuk mendisiplinkan diri untuk tetap berada di rumah, menghindari tempat-tempat keramaian, ataupun mengadakan acara-acara yang mengumpulkan orang lebih dari sepuluh,” katanya.

Laporan: Asho/Samarinda

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya