Usai Misi ke China, 18 Kru Hercules Dikarantina di Lanud Malang

VIVA – 18 kru A (Alfa) - 1333 Skadron Udara 32 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh usai menjalankan misi kemanusian mengambil alat kesehatan dan obat-obatan untuk menangani pandemi Corona atau COVID-19 di Shanghai, China. Mereka terbang pada Sabtu, 21 Maret 2020 dan kembali ke Tanah Air pada Senin 23 Maret 2020, kemarin.

28 Perwira TNI AU Terima Brevet Kehormatan Setia Waspada Paspampres, Siapa Saja Mereka?

Alat kesehatan dan obat-obatan itu dibawa dari China dengan Pesawat Hercules A-1333 dari Skadron Udara 32 Lanud Abd Saleh Malang. Dari China mereka melewati rute Bandar Udara Ranai, Natuna kemudian berlanjut ke Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, untuk menurunkan alat kesehatan dan obat-obatan sebelum akhirnya mendarat di Lanud Abd Saleh Malang.

"Pesawat dan crew Alfa-1333 ini dapat landing dengan aman serta lancar. Kami ucapakan terimakasih kepada masyarakat yang telah mendoakan perjuangan mereka," kata Komandan Pangkalan Udara Militer Abdulrachman Saleh Malang, Marsekal Pertama TNI Hesly Paat, Selasa, 24 Maret 2020.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Setiba di Malang, sesuai protokol kesehatan 18 prajurit TNI ini harus menjalani masa karantina selama 14 hari di Lanud Abd Saleh. Tim ini dipimpin oleh, Komandan Skuadron Udara 32 Letnan Kolonel Suryo. Saat terbang ke China mereka bersama 3 personil Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara dan 2 orang Kementerian Pertahanan

”Untuk semua crew dalam keadaan sehat wal afiat. Tapi, 18 crew ini akan menjalani karantina selama 14 hari di suatu tempat di Lanud Abd Saleh,” ujar Hesly.

Helikopter Carakal TNI AU Dikerahkan Evakuasi Korban Banjir dan Tanah Longsor Kabupaten Luwu

Dalam tugas kemanusiaan ini, crew A-1333 Skuadron Udara 32 Lanud Abd Saleh, Malang mengambil obat-obatan dari China sekira 10 ton untuk segera mengobati pasien COVID-19. ?Hasley menegaskan TNI AU siap kembali menjalankan tugas dan misi selanjutnya, sebab informasinya masih ada alat kesehatan dan obat-obatan dari China atau luar negeri yang akan dibawa ke Indonesia.

”Kami siap mendukung dan stand by untuk menjalankan misi seperti kemarin. Karena, infonya kan masih ada barang-barang atau peralatan kesehatan dan obat-obatan dari China atau negara-negara lain yang akan kita ambil,” tutur Hesly.

Seperti diketahui, pesawat menempuh perjalanan selama lebih kurang 27 jam sejak Sabtu 21 Maret 2020 pukul 06.55 WIB. Pesawat sempat melakukan perhentian di lima bandara untuk mengisi ulang bahan bakar dan kemudian akhirnya tiba kembali di Lanud Rsa Natuna pada Minggu 22 Maret 2020 pukul 09.26 WIB.

Pesawat membawa sejumlah alat kesehatan yang dibawa dari China. Yakni berupa disposable masks (masker sekali pakai), N95 masks (masker N95), pakaian pelindung, goggles (kacamata pelindung), sarung tangan, pembungkus sepatu, termometer inframerah dan juga topi bedah.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya