Puluhan Mahasiswa Malaysia Dipulangkan dari Universitas Brawijaya

VIVA – Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur memutuskan mengirim pulang 48 mahasiswa asal Malaysia. Hal itu dilakukan setelah Kedutaan Besar Malaysia mengirim permohonan agar mahasiswa dari Negeri Jiran diperbolehkan meninggalkan Indonesia, demi memutus mata rantai penyebaran virus corona, Covid-19.

Diprotes Mahasiswa Uang Kuliah Naik, Wakil Rektor USU Sebut Disetujui Pemerintah

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan UB Malang dr. Eriko Prawestiningtyas mengatakan, alasan lain pemulangan mahasiswa ini juga untuk mencegah penambahan korban terinfeksi virus corona. Sebagai tempat menempuh pendidikan, UB memberi fasilitas transportasi kepada mahasiswa menuju bandara, dengan menggunakan prinsip protokol kewaspadaan.

"Bus yang digunakan untuk mengantar ke Bandara Juanda sudah kami semprot dengan disinfektan. Kemudian, kami menyediakan masker dan hand sanitizer. Dan, pada saat duduk di bus juga harus diberi jarak 1 kursi," kata Eriko, Selasa, 31 Maret 2020.

Chery Bakal Temui Kemenhub Terkait Kasus Recall Omoda 5

Sejumlah 48 mahasiswa ini diberangkatkan ke negara asal, terbagi tiga kloter. Rombongan pertama berangkat pada Minggu, 29 Maret 2020 berjumlah 23 orang, kloter kedua pada Senin, 30 Maret 2020 sebanyak 17 orang, dan 8 orang sisanya menunggu tiket pesawat.

"Di Malaysia, mereka dipantau oleh dosen Pembimbing Akademik untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka ke depannya. Kami berharap dipulangkannya mahasiswa UB ke Malaysia ini dapat memutus rantai Covid-19 yang ada di Indonesia dan juga mencegah penambahan korban terinfeksi virus corona," ujar Eriko.

Uang Kuliah Tunggal Naik, Ratusan Mahasiswa USU Demo Rektor

Eriko mengungkapkan, pemulangan mahasiswa UB asal Malaysia ini berdasarkan Surat Edaran Rektor UB. Di antaranya mengimbau mahasiswa untuk kuliah daring di rumah atau indekos masing-masing. Kemudian, terkait peningkatan dan kewaspadaan terhadap virus corona yang semakin menyebar luas sehingga kuliah daring akan diteruskan sampai akhir semester genap.

"Atas dasar itu, pihak Kedutaan Malaysia mengirimkan surat permohonan tertulis kepada UB yang berisi permohonan agar mahasiswa mereka dipulangkan ke Malaysia. Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas warga negaranya yang melanjutkan studinya di Indonesia," kata Eriko.

Sementara itu salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran UB asal Malaysia, Muhammad Amirul, senang kembali ke negeranya. Dia bersedia kembali ke Malaysia karena permintaan orangtua. Amirul mengaku akan mengisolasi diri selama 14 hari setibanya di Malaysia.

"Saya merasa senang karena permintaan orangtua untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19. Setelah sampai di Malaysia, saya akan mengisolasi diri selama 14 hari sesuai dengan prosedur kesehatan," kata Amirul.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya