965 Gempa Tektonik Guncang Indonesia Selamat Maret 2020

VIVA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat selama bulan Maret 2020 di penjuru Indonesia terjadi aktivitas gempa bumi tektonik sebanyak 965 kali. "Jumlah ini meningkat dari bulan sebelumnya, Februari lalu sebanyak 779 kali gempa," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, di Jakarta, Kamis 2 April 2020.

BMKG Catat 45 Kali Gempa Susulan usai Gempa Magnitudo 6,4 di Yogyakarta

Menurut dia, gempa bumi signifikan terjadi dengan kekuatan (M>5,0) terjadi sebanyak 16 kali, jumlah ini menurun dari bulan sebelumnya, Februari sebanyak 27 kali.

Selama Maret 2020, aktivitas gempa yang terjadi didominasi oleh aktivitas gempa dengan magnitudo kecil (M<5,0) yang terjadi sebanyak 949 kali. Jumlah gempa kecil ini meningkat dari bulan sebelumnya Februari sebanyak 752 kali.

Lempeng Anatolia, Penyebab Gempa Turki yang Menewaskan Ribuan Orang

"Gempa bumi dengan guncangan dirasakan oleh masyarakat terjadi sebanyak 60 kali, jumlah ini menurun dari bulan sebelumnya Februari, sebanyak 76 kali," kata Rahmat.

Selama bulan Maret 2020 terjadi gempa merusak satu kali, yaitu Gempa Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi dengan kekuatan M=5,1 pada 10 Maret 2020 pukul 17.18.04 WIB. Gempa bumi destruktif ini menyebabkan lebih dari 700 bangunan rumah rusak di Kecamatan Kalapanunggal dan sekitarnya

Sorong Digoyang 75 Kali Gempa dalam Sehari, Menurut BMKG

Selama bulan Maret 2020 wilayah di Indonesia aktif terjadi gempa bumi adalah  (1) Aceh dan Nias (2) Lampung, Selat Sunda, dan Jawa Barat (3) Bali, Lombok, dan Sumba (4) Alor dan Kupang (5) Ambon dan Seram (6) Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara (7) Laut Maluku, dan (8) Mamberamo Papua.

Terkait adanya peningkatan aktivitas gempa bumi pada bulan Maret 2020, BMKG  mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang. Fenomena naik turun atau fluiktuasi jumlah aktivitas gempa bulanan semacam ini merupakan hal biasa.

"Namun demikian sebaiknya kita tetap waspada mengingat wilayah kita memang merupakan kawasan rawan gempa, sehingga gempa kuat dapat terjadi kapan saja," lanjut Rahmat. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya