Amankah Donor Darah di Tengah Pandemi Corona?

VIVA – Pandemi Corona atau Covid-19, menyebabkan stok darah yang dimiliki setiap Palang Merah Indonesia atau PMI di sejumlah daerah kian menipis. Salah satunya, terjadi pada PMI Kabupaten Tangerang.

Polisi Gagalkan Penyeludupan Puluhan PMI Ilegal di Perairan Sumut saat Menuju Malaysia

Kepala Seksi Perekrutan dan Pelestarian Donor Darah Sukarela (P2DDS) PMI Kabupaten Tangerang, Riva Giantara mengatakan, menipisnya stok darah tersebut dikarenakan banyak masyarakat yang takut untuk melakukan aksi sosial itu di tengah wabah Corona.

"Masyarakat takut, kalau nanti donor darah, mereka malah tertular atau terpapar virus Corona. Padahal, kami pastikan kalau donor darah itu aman dan tidak tertular Corona," katanya, Selasa, 7 April 2020.

Barang Kiriman TKI Bebas Pajak Bakal Naik Jadi Maksimal US$2.800 per Tahun

Hal itu dipastikannya karena PMI mempunyai protokol tersendiri dalam proses pengambilan darah. Mulai dari melakukan pengecekan suhu tubuh, riwayat perjalanan hingga melakukan proses jemput bola.

"Donor darah itu aman, kita punya protokol kesehatan. Dimana, setiap yang mau mendonorkan darahnya harus dicek suhu, kemudian kita tanya gejala penyakit seperti gangguan tenggorokan, demam atau gangguan pernapasan," ujarnya

Pemerintah Resmi Cabut Aturan Pembatasan Barang Kiriman Pekerja Migran 

Kemudian, para pendonor juga melakukan sesi wawancara terkait dengan kunjungan yang pernah dilakukan.

"Untuk cek suhu, batas yang kita tetapkan yakni 37,5 derajat celsius. Jika kita dapati dia diatas itu, maka kita tunda untuk dia mendonorkan darahnya, tapi kalau misalnya suhunya dibawah itu, maka dilanjutkan dengan sesi wawancara. Kalau lulus bisa lanjut donor darah, kalau tidak ya berarti ditunda dulu," ungkapnya.

Tidak hanya itu, proses jemput bola juga dilakukan bila memang masyarakat takut untuk mendatangi lokasi donor darah.

"Kalau masyarakat takut datang ke lokasi donor darah, kita bisa jemput bola. Seperti sekarang yang kita adakan di Polres Kota Tangerang. Dimana kita lakukan proses pengambilan darah di kantornya," terang Riva.

Terkait dengan stok darah untuk saat ini di PMI Kabupaten Tangerang, hanya 2.000 kantong dengan jumlah permintaan bisa mencapai 4 ribu hingga 6 ribu kantong. Apalagi, saat ini tak hanya Corona, wabah DBD atau demam berdarah juga tengah melanda Indonesia.

Sementara itu, Kapolres Kota Tangerang, Kombes Pol Ade Ary mengatakan, aksi sosial ini dilakulan untuk membantu mencukupi kebutuhan atau stok darah yang diketahui saat ini kian berkurang.

"Kita sengaja adakan disini (Mapolres) untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dan langkah ini juga kita lakukan untuk membantu PMI memenuhi stok darah, dimana saat ini stoknya menipis, tapi permintaan meningkat," ungkapnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya