Tujuh Kali Gunung Anak Krakatau Meletus Sepanjang Hari

Gunung Anak Krakatau.
Sumber :
  • Twitter/@EarthUncutTV

VIVAnews - Gunung Anak Krakatau (GAK) memuntahkan material letusan dari dalam perutnya sejak Jumat malam, 10 April 2020, sekitar pukul 22.30 WIB hingga Sabtu, 11 April 2020. Setidaknya tujuh kali gunung berapi di perairan Selat Sunda itu 'batuk'.

Pemerintah Antisipasi Erupsi Anak Krakatau hingga Cuaca Buruk saat Libur Nataru di Pelabuhan Merak

Hal itu terlihat dari laporan yang di unggah melalui aplikasi Magma Indonesia, sebuah aplikasi resmi milik Kementrian ESDM yang khusus melaporkan dan memantau aktivitas gunung berapi di seluruh Indonesia.

Dalam aplikasi tersebut, laporan disusun dan diunggah secara rutin per enam jam sekali setiap harinya oleh petugas di pos pantau gunung berapi di seluruh Indonesia. Aplikasi itu pun bisa di download melakui play store oleh siapapun.

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi dengan Tinggi Kolom Abu 1.200 Meter

"Kalau laporan letusan terkini pasti ada. Kalau laporan per 6 jam dan 24 jam juga pasti ada, karena harus dihitung, direkap, ditulis, diinput baru dilaporkan. Semua terekap di (aplikasi) magma Indonesia," kata Petugas Pos Pantau GAK Pasauran, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya.

Berdasarkan data letusan yang disusun pada Jumat, 10 April 2020 sejak pukul 18.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB yang dibuat oleh Bagus Puguh Wibowo, letusan terjadi sebanyak dua kali dengan ketinggian letusan mencapai 200 meter hingga 500 meter, dengan lama letusan antara 74 detik hingga 2.284 detik. Asap kawah berwarna kelabu dan hitam, dengan intensitas sedang hingga tebal.

INFOGRAFIK: Bencana Akhir Tahun

Kemudian sejak Sabtu, 11 April 2020, pukul 24.00 WIB hingga 06.00 WIB, tidak tertulis berapa kali letusan terjadi, namun tercatat adanya semburan asap kawah dengan ketinggian antara 300 meter hingga 500 meter. Asap kawah teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal. Laporan itu disusun oleh Fahrul Roji.

Begitupun laporan yang disusun olehnya dihari yang sama, pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB, terdapat empat kali letusan dengan durasi 16,84 detik hingga 109 detik. Kemudian ada hembusan sebanyak empat kali.

"Asap kawah bertekanan kuat teramati berwarna putih, kelabu dan hitam dengan intensitas tebal, dan tinggi (semburan) antara 200 meter hingga 2.000 meter di atas puncak," tulis Fahrul Roji dalam laporannya, yang dilihat pada Sabtu, 11 April 2020, pukul 22.00 WIB.

Laporan terakhir yang sudah di unggah ke dalam aplikasi tersebut, yakni pukul 12.00 wib hingga 18.00 wib, tercatat ada satu kali letusan dengan durasi 40 detik. Kemudian ada hembusan sebanyak empat kali dengan durasi antara 27 detik hingga 50 detik.

"Asap kawah teramati berwarna putih dan kelabu, dengan intensitas tipis hingga tebal dan tinggi (semburan) 500 meter dari puncak kawah," begitu yang tertulis dalam laporan yang dibuat oleh Jumon.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya