Minta Cek Suplai APD, Jokowi Tak Ingin Lagi Dengar Ada Keluhan

VIVA – Di tengah pandemik Covid-19, para dokter dan tenaga medis dibuat resah. Ini lantaran masih susahnya memenuhi ketersediaan alat pelindung diri (APD) untuk mereka gunakan dalam merawat pasien virus corona.

Bey Machmudin Dampingi Presiden Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House

Keluhan minimnya APD itu juga bisa terlihat dalam surat terbuka yang disampaikan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia. Yang menyebut, ratusan ribu dokter dan tenaga medis gundah, gelisah dan marah lantaran APD yang makin langka dan harga yang terus naik. Sementara hati nurani para dokter dan tenaga medis ini, tidak tega melihat pasien yang menunggu diobati.

Dalam rapat kabinet terbatas dalam rangka laporan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Presiden Jokowi sempat menyinggung sedikit mengenai keluhan kekurangan APD ini.

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Investasi Terus Masuk

"Tolong dicek hal-hal yang berkaitan dengan ventilator, dengan APD, jangan sampai ada yang masih mengeluh kekurangan ini," kata Presiden Jokowi, dalam rapat kabinet yang berlangsung melalui video conference, Senin 13 April 2020.

Sebelumnya memang Presiden Jokowi sudah menyampaikan, pendistribusian ratusan ribu APD. Terutama di wilayah DKI Jakarta dan sekitar Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Mengingat kawasan ini adalah cluster zona merah penyebaran virus mematikan ini.

Cerita Jokowi Bertemu Bos Apple-Microsoft: Memprihatinkan

"Agar suplainya betul-betul dilihat sehingga tidak ada keluhan di bawah," katanya.

APD sangat dibutuhkan oleh dokter dan tenaga medis, agar mereka tidak ikut terpapar saat merawat pasien positif. Sudah puluhan dokter dan tenaga medis yang tercatat meninggal dunia, karena ikut terpapar virus mematikan ini.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Habiskan Anggaran Hampir Rp1 Triliun, Apa Saja Fasilitas yang Dimiliki IDTH Kemenkominfo

Presiden Jokowi juga menyebutkan anggaran untuk membangun IDTH Kemenkominfo menghabiskan Rp980 miliar.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024