Gubernur Papua Lukas Enembe Bantah Terpapar Covid-19

VIVA – Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua, Ridwan Rumasukun membantah kepergian Gubernur Papua, Lukas Enembe ke Jakarta pada Senin, 13 April 2020 malam karena terpapar Covid-19.

Selesaikan Persoalan Papua, Jusuf Kalla Beri Saran Begini ke Prabowo-Gibran

Menurut Ridwan, gubernur berangkat ke Jakarta adalah untuk keperluan cek kesehatan di Jakarta, yang semestinya dilakukan pekan lalu. Namun, karena ada peningkatan Status Tanggap Darurat Covid-19 di Papua, Gubernur memilih untuk menunda keberangkatannya.

"Saya dengan tegas mengatakan bila info yang tersebar di masyarakat tersebut tidak benar seperti yang ada di beberapa media sosial," kata Ridwan kepada awak media di Jayapura, Selasa, 14 April 2020.

Pengawasan Pilkada 2024 di Kabupaten Puncak Papua Terancam Tak Maksimal

"Memang keberangkatan Pak Gubernur ke Jakarta ini sempat menimbulkan pertanyaan netizen di Papua, disaat pemerintah setempat telah menetapkan pembatasan penerbangan penumpang masuk ke semua daerah Papua akibat Corona," imbuhnya.

Ia mengungkapkan alasan Gubernur Papua, Lukas Enembe terbang ke Jakarta malam hari ke Jakarta dari Jayapura, karena harus menyelesaikan surat-surat dan dokumen yang berkaitan dengan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, sehinga baru selesai pada malam hari.

Amnesty International Sebut Pelanggaran HAM di RI Semakin Buruk, Aparat Paling Banyak Terlibat

Sebelum berangkat ke Jakarta, Gubernur Papua menyempatkan diri untuk menghadiri rapat pembahasan penanganan Covid-19 di Gedung Negara Jayapura.

"Kita selesai rapat di kediaman beliau, rapat dengan seluruh tim Satgas Covid-19 Papua dipimpin oleh saya dan seluruh asisten dan TAPD, dan ada juga arahan dari beliau sampai malam dan langsung beliau izin untuk berangkat," jelasnya.

Lanjut Ridwan, Gubernur Lukas Enembe seharusnya sudah sejak satu minggu lalu berangkat ke Jakarta untuk melakukan general check up, tapi karena pertimbangan peningkatan status dari siaga ke tanggap darurat, dan harus menyelesaikan beberapa kegiatan yang menyangkut penyelesaian penyebaran dari Covid-19 di Papua, maka kepergiannya ditunda.

“Jadi alasan Bapak Gubernur menunda berangkat untuk general check up kesehatan karena ada informasi terkait penularan Covid-19 yang sudah sampai daerah Lapago. Beliau sangat peduli kepada Papua, apalagi saat mendengar ada info di Kabupaten Jayawijaya yang sudah terdampak sebanyak 3 orang positif corona, sehingga beliau fokus ke masalah itu," ungkapnya.

Sementara itu, soal pesawat yang digunakan Gubernur ke Jakarta, Ridwan menegaskan bahwa Gubernur Papua terbang ke Jakarta dengan carter pesawat. Sebab, seluruh penerbangan dari dan menuju Papua telah ditutup karena penyebaran virus Corona.

"Kita tahu tidak ada penerbangan, sehingga kita carter pesawat untuk membawa beliau berangkat ke Jakarta check up kesehatan, dan itu dimungkinkan, karena memang sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah disediakan dana untuk check up rutin setiap tahun, dan biayanya disediakan juga," ujar Ridwan.

Adapun jumlah orang yang ikut dalam rombongan Gubernur ke Jakarta berjumlah 9 orang. Termasuk staf, ajudan dan dokter pribadinya. "Dan, terkait adanya info bahwa ada 38 orang itu tidak benar dan kami minta untuk segera mengklarifikasinya," tegasnya.

Dalam kesempatan, Sekda Papua kembali menegaskan bahwa kepergian Gubernur ke Jakarta bukan karena terinfeksi virus Corona. Informasi yang berkembang di media sosial di Papua, bahwa Gubernur Papua positif Corona adalah kabar bohong alias hoax, dan penyebarnya harus bertanggungjawab. 

"Saya pikir nanti kita lihat kedepan, kalau memang harus kita laporkan, mengapa tidak, agar itu menjadi pembelajaran bagi teman-teman," kata Ridwan.

Ridwan menambahkan, untuk saat ini  Gubernur Papua sudah berada di Jakarta dan sedang menjalani check up kesehatan di RSPAD Gatot Suboto Jakarta. "Beliau sudah melakukan check up disana, Mohon doa untuk Kesehatan Beliau," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya