Sosok Kartini Pejuang Covid-19, Berperan Ganda Jadi Dokter dan Ibu

Dr dr Erlina Burhan Sp.P(K), Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Sosok perempuan menjadi salah satu penggawa garis terdepan dalam menangani pasien virus corona di Indonesia. Bagaimana tidak, banyak tenaga medis wanita di Rumah Sakit (RS), mulai dari dokter, perawat dan paramedis ikut berjibaku melawan pandemi covid-19. 

Tantrum pada Anak, Apakah Ada Kaitannya dengan Makanan yang Dikonsumsi Sang Ibu Selama Kehamilan?

Sejurus kemudian, para tenaga medis perempuan itu memiliki peran ganda dalam kehidupannya. Mereka juga sebagai seorang ibu untuk anak-anaknya di rumah. Tak berlebihan kiranya, jika mereka dicap sebagai sosok Kartini di tengah pandemi Covid-19 dewasa ini. 

"Saya dokter, tapi ibu rumah tangga juga di rumah. Anak-anak saya, mereka belajar di rumah. Saya tidak punya waktu banyak dampingi karena kerja di RS, tapi saya tanyakan hari ini belajar apa saja ke anak saya," kata Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan, dalam dialog bertajuk 'Peran Para Kartini di saat Pandemi Covid-19' melalui akun YouTube BNPB Jakarta, Selasa, 21 April 2020.

Harmoni Energi Sehat Menyuarakan Pesan Kesetaraan dalam Pelayanan Kesehatan

Di tengah pandemi Covid-19, Erlina mengaku memang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sakit. Dia tersadar, mewabahnya virus corona memerlukan tenaga dan ilmunya.

Meskipun perannya dibutuhkan bangsa saat pandemi Covid-19, ia tak pernah sedikitpun melupakan hakekatnya sebagai ibu dari tiga orang anaknya tersebut. Perhatian kecil selalu diberikan, di tengah kesibukannya menangani pasien. 

Pengen Mulai Perawatan Kulit? Perhatikan Ini Biar Gak Terjerumus Klinik Abal-abal

"Berikan edukasi ke keluarga kenapa harus cuci tangan, gunakan masker, jaga jarak dan saya di rumah selalu sediakan makanan bergizi," cerita Erlina membagi peran sebagai tenaga medis dan seorang ibu.

Erlina hanya salah satu sosok yang membagikan cerita sebagai tenaga medis, tapi harus tetap perhatian ke keluarganya. Masih banyak tenaga medis dan paramedis di luar sana yang memiliki peran serupa di tengah pandemi covid-19. 

Mengingat, dari data yang ada, 80 persen di rumah sakit perawat atau suster itu merupakan sosok perempuan. Sedangkan 50 persen untuk yang berprofesi sebagai dokter. Jangan lupa, wanita itu juga seorang ibu di rumah.

Kembali ke sosok Erlina. Menurutnya, tenaga kesehatan perempuan yang ada saat ini memiliki peran lebih dari petugas medis dan seorang ibu. Ya, mereka juga kadang dibutuhkan sosoknya di lingkungan masyarakat. 

"Tapi, dengan lingkungan misalnya ada tukang sayur berikan edukasi, kemudian tetangga melalui Whatsapp. Dan teman-teman grup arisan dan RT-RW. Perempuan juga punya peran di masyarakat," kata Erlina.

Erlina berpesan ke seluruh wanita petugas medis yang juga seorang ibu, agar bisa berperan ke lingkungan manapun ketika terjadi pandemi Covid-19 seperti saat ini. 

"Agar berperan sebagai apapun yang bisa dilakukan, tak masalah peran itu kecil atau besar semua berarti untuk bangsa ini," ujar Erlina.

Di sisi lain, Erlina mengimbau kepada seluruh tenaga medis tetap menjaga kesehatan dan keselamatan ketika menangani pasien Covid-19. 

"Tenaga kesehatan jaga diri, jaga stamina, karena bukan ini saja yang kita hadapi. Kita punya keluarga dan pasien lain, bukan hanya masa covid, tapi masa mendatang. Selamat perempuan Indonesia, Anda pahlawan di keluarga dan di tempat masing-masing. Perempuan Indonesia hebat," ucap Erlina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya