RSPAD Bantu Pasien Corona Melahirkan, KSAD: Tak Boleh Ditolak

VIVA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menegaskan, RSPAD Gatot Subroto menyiapkan ruang khusus untuk menangani ibu hamil yang positif terinfeksi virus corona. Layanan itu memastikan RSPAD siap menangani pasien positif corona dengan berbagai kondisi.

Selamat! Laura Theux dan Indra Brotolaras Dikaruniai Anak Pertama

Hal itu disampaikan Jenderal Andika dalam telekonferensi berkala bersama RSPAD Gatot Soebroto dan jajaran pimpinan TNI AD terkait perkembangan penanganan Covid-19. 

Jenderal Andika mengatakan, RSPAD yang didaulat sebagai RS rujukan penanganan Covid-19 menghadapi beragam pasien, termasuk ibu hamil dengan status positif corona yang melahirkan

5 Makanan yang Wajib Dihindari oleh Wanita Hamil, dari Daging Mentah hingga Kafein

Untuk itu, ia meminta RSPAD untuk menerima semua pasien dan memberikan layanan terbaik. 

"Selama tempat tidur dan ruangan masih ada, (ibu hamil) kita terima, jangan ditolak, bahkan beri pelayanan terbaik," kata Jenderal Andika dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 30 April 2020.

Haru, Alyssa Soebandono dan Dude Harlino Menangis Saat Pertama Dengar Suara Anak Perempuannya

Ia pun meminta RSPAD menyiapkan fasilitas melahirkan bagi pasien positif corona yang hamil. Dia juga menginstruksikan RSPAD melengkapi peralatan di ruang dengan tekanan negatif untuk melayani pasien positif yang hamil.

Ia pun mendapatkan laporan adanya seorang ibu yang positif corona melahirkan di RSPAD. 

Sebelum mendapatkan penanganan medis di RSPAD, kata Andika, kondisi ibu itu sangat mengkhawatirkan. Nyawanya terancam karena dalam kondisi hamil tua dia ditolak sejumlah rumah sakit. Bahkan sampai pecah ketuban.

“Bayi yang lahir dari ibu pasien PDP kemarin, sebelum dibawa ke RSPAD sudah pecah air ketubannya. Ibu itu juga sudah ke satu atau dua rumah sakit, tapi ditolak,” kata Jenderal Andika.

Sementara itu, Dokter yang menangani pasien tersebut, dr Yenu Purnama meneruskan laporan mengenai kondisi bayi tersebut kepada KSAD. Dari hasil swab pertama, sang bayi dinyatakan negatif corona.

"Saat ini akan dilakukan swab yang kedua, jika hasilnya negatif lagi, bisa dipulangkan. Namun, yang menjadi masalah berikutnya, sang ayah harus melakukan tes swab juga, karena selama ini menemani sang istri yang sudah positif Corona," ujar dr. Yeni.

Melihat kondisi tersebut, RSPAD akan menyiapkan ruang PICU (pediatric intensive care unit) dan NICU (neonatal intensive care unit) untuk kebutuhan bayi dan balita yang terpapar COVID-19.

Untuk ruang PICU akan disediakan 5 ventilator, sedangkan ruang NICU akan disediakan 2 ventilator, serta akan disiapkan alat-alat untuk menunjang kebutuhan di kedua ruangan tersebut. Selain itu, pihak RSPAD juga melaporkan mengenai reagen untuk rapid test COVID-19, telah sampai di RSPAD bersamaan dengan satu unit robotic ekstrasi RMA.

Kepala labolatorium RSPAD dr. Lili menjelaskan robotic ekstrasi dapat berdiri sendiri dan terpisah dengan alat Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Untuk robotic ini, satu jam bisa memeriksa 32 pasien sehingga lebih efektif dan akurasinya lebih cepat dan lebih tepat," kata dr. Lili.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya