PSK di Tengah Corona: Kalau Saya Pakai Masker, Tak Laku Dong

Ilustrasi para pekerja seks komersial
Sumber :
  • VIVAnews / Dwi Royanto

VIVAnews - Di tengah pandemi corona atau Covid-19 bukan hanya para pelaku usaha yang terdampak corona, namun Pekerja Seks Komersial (PSK) jalanan juga terdampak corona. Sebagian PSK yang biasa mangkal disudut Kota Garut, Jawa Barat, lebih memilih berdiam diri di rumah, tetapi sebagian lagi nekad mencari lelaki hidung belang di tengah pandemi Covid-19.

Warga Kian Resah Dengan Maraknya Pelacuran di Jalanan Kota Ini

Salah seorang PSK, sebut saja Maya (35), ibu dua anak ini tetap menjalankan profesinya sebagai PSK. Dia mangkal di salah satu sudut Kota Garut. Namun di tengah pandemi corona, Maya lebih selektif memilih lelaki hidung belang.

"Ya saya juga takut tertular corona, jadi memilih laki-laki yang sudah dikenali dan berdomisili di Garut," ujarnya, Selasa 5 Mei 2020.

Viral, PSK Di-booking Penyandang Disabilitas Setiap Minggu: Nerima Apa Adanya

Baca juga: Lagi Pandemi Corona, ASN di NTT Malah 'Ngamar' dengan 4 PSK

Alasan Maya tetap mangkal, hanya satu yaitu karena himpitan ekonomi. Kedua anak-anaknya tetap harus bisa makan dan memenuhi kebutuhan lebaran.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

"Apalagi sekarang puasa sebentar lagi lebaran, anak-anak juga ingin seperti anak lainnya," katanya.

Usai melayani laki-laki hidung belang, Maya pun tetap merasa was-was, khawatir lelaki hidung belang itu terpapar corona. Maya mengaku saat mangkal dia sendiri tak menggunakan masker atau membawa hand sanitizer seperti yang diintruksikan pemerintah.

"Kalau saya pake masker, gak laku dong," katanya.

Maya bercerita, sebagai PSK jalanan saat normal bisa membawa uang ke rumah antara Rp250 hingga Rp300 rupiah. Dan saat pandemi corona, penghasilannya jauh dari biasanya bahkan tak membawa uang sama sekali ke rumah.

"Asal dapat buat makan saja sudah untung, uyuhan (masih untung) ada pelanggan juga," katanya sambil berlalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya