Penumpang Positif Corona, MRT Jakarta Intensifkan Pembersihan Kereta

VIVA – Pembersihan enam rangkaian kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta diintensifkan dengan cairan disinfektan, juga fogging atau pengkabutan. Menurut Sekretaris MRT Jakarta M Kamaluddin, pengintensifan, dilakukan usai empat penumpang MRT dikonfirmasi positif terinfeksi corona.

Dirut MRT Jakarta Beberkan Alasan Revitalisasi Kawasan Blok M

"PT MRT Jakarta telah melakukan pembersihan lebih intensif setiap harinya pada keseluruhan enam rangkaian kereta Ratangga," ujar Kamaluddin saat dihubungi pada Sabtu, 9 Mei 2020.

Kamaluddin menyampaikan, pembersihan, dilakukan di bagian dalam, juga bagian luar Ratangga. MRT Jakarta ingin memastikan moda transportasi berbasis rel itu bisa tetap digunakan warga selama masa darurat corona di ibu kota.

Diskon! Naik MRT Jakarta Cuma Rp 243 pada 23-24 Maret 2024

"Dilakukan kegiatan fogging dan pembersihan permukaan interior dan eksterior kereta," ujar Kamaluddin.

Kamaluddin juga mengemukakan, antisipasi terus dilakukan melalui pengecekan suhu tubuh sebelum masuk stasiun, hingga diterapkannya kewajiban memakai masker kain, serta physical distancing antar penumpang. 

Knowing Rules for Breaking the Fast Inside Public Transportation

Empat pengguna MRT Jakarta telah dikonfirmasi positif dijangkiti corona merujuk kepada rapid test yang dilanjutkan dengan swab test di Stasiun Dukuh Atas Rabu lalu, 6 Mei 2020.

"Pencegahan ke depannya, pemeriksaan suhu tubuh, kewajiban menggunakan masker dan penerapan physical distancing tetap kami tegaskan di setiap lokasi prasarana dan sarana MRT," ujar Kamaluddin.

Sebelumnya, empat penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta dinyatakan positif virus corona atau covid-19, usai menjalani swab test pada 6 Mei 2020 lalu. Mereka lantas dirujuk ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Rapid test sebelumnya di Dukuh Atas pada 6 Mei 2020 lalu, ada empat warga dinyatakan positif setelah hasil uji swab. Keempat warga selanjutnya dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Sabtu, 9 Mei 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya